Pasien Diduga Suspek Cacar Monyet

Breaking news: Puskesmas Badau Belitung Terima Pasien Diduga Mirip Suspek Cacar Monyet

Satu pasien dari Puskesmas Badau diduga mengalami gejala mirip suspek penyakit cacar monyet.

Penulis: Dede Suhendar | Editor: Kamri
Dok. Puskesmas Badau
Tim Puskesmas Badau bersama Dinkes Kabupaten Belitung dan Provinsi Bangka Belitung melakukan pemeriksaan terhadap pasien terduga MPOX, Selasa (2/9/2024). 

POSBELITUNG.CO - Satu pasien dari Puskesmas Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diduga mengalami gejala mirip suspek penyakit Monkeypox (MPOX) atau cacar monyet pada Senin (2/9/2024).

Pasien laki-laki berusia 23 tahun itu diduga mengalami gejala mirip cacar monyet.

Diantaranya ada ruam gatal hampir di sekujur tubuh dari wajah, dada, perut, telapak tangan, kaki bahkan area genital.

Ditambah demam yang tidak terlalu tinggi, ngilu dan meriang, serta pembengkakan di kelenjar leher. 

"Ini memang belum terkonfirmasi Mpox karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium BBLK Palembang.

Kesimpulan kami di awal itu kemungkinan gejala yang diakibatkan infeksi virus atau bakteri," kata Kepala Puskesmas Badau, dr Jubel TH Gultom kepada Posbelitung.co, Kamis (5/9/2024).

Ia menjelaskan setelah menerima pasien tersebut, pihak Puskesmas Badau langsung memastikan penyebab penyakit tersebut.

Terlebih, Kemenkes juga telah mengeluarkan edaran terkait penyebaran kasus Mpox di Indonesia.

Tim puskesmas akhirnya melakukan survailans aktif di kediaman pasien.

Tim menanyakan kontak pasien sebelum tertular sampai pada riwayat perjalanannya.

"Rupanya pasien ini sudah 8 bulan di sini dan tidak pernah kemana-kemana (luar kota)," katanya.

Kemudian tim puskesmas berkoordinasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung hingga Provinsi Kepulauan Babel sesuai mekanismenya.

Akhirnya berdasarkan koordinasi tim dinkes kabupaten dan provinsi dilakukanlah  pemeriksaan PCR dari Labkesmas Provinsi Bangka Belitung untuk tujuan memastikan diagnosa. 

"Kami ambil spesimennya baik dari ruam maupun darahnya untuk dikirimkan ke Laboratorium Khusus  Rujukan Wilayah  Sumatera Bagian Selatan di BBLK Palembang," katanya.

Di sisi lain, Gultom menyatakan pihak sudah berkoordinasi dan berkonsultasi melalui telekonsultasi dan video call dengan dokter spesialis kulit dr Shinta M Sp KK, RSUP Soekarno Provinsi Bangka Belitung terkait pasien tersebut. 

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved