Syuting Film The Bell

14 Hari Syuting Film The Bell di Manggar Belitung Timur, Jay Sukmo Ungkap Beda Jakarta dan Beltim

Sutradara Film The Bell Panggilan untuk Mati, Jay Sukmo mengungkapkan ada kesan berbeda

Editor: Kamri
Posbelitung.co/ist.filmthebeldoc
Sutradara Jay Sukmo (kedua dari kanan) dan kru saat setting lokasi Film The Bell Panggilan untuk Mati di Bukit Samak. Proses syuting Film The Bell Panggilan untuk Mati telah berakhir di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Senin (9/9/2024) kemarin. 

Bisa bercengkrama dengan warga lokal juga," kata Jay, Selasa.

Dia juga terkesan dengan lokasi-lokasi syuting yang dilakukan di Belitung Timur.

Karena set yang mereka cari sudah sangat mendukung untuk Film The Bell.

Semua lokasi dikatakannya sudah organik menjadi studio alami untuk syuting sebuah film.

"Biasanya kalau di Jakarta kita harus bangun rumah atau RS di studio alam sesuai dengan kebutuhan cerita.

Tapi di Belitong semua sudah ada tinggal kita dress dikit-dikit," kata Jay.

Syuting Film The Bell Berakhir di Belitung Timur

Proses syuting Film The Bell Panggilan untuk Mati telah berakhir di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Senin (9/9/2024) kemarin.

Selama 14 hari tim produksi, artis, dan kru menghabiskan waktunya di beberapa tempat di Belitung Timur untuk memproduksi film tersebut.

Produser Film The Bell Panggilan untuk Mati, Rendy Gunawan bersyukur bisa menyelesaikan syuting tepat waktu sesuai rencana.

"Memang dari awal kita targetkan syuting selama 14 hari. Kemarin kita ambil lokasi terakhir di Pantai Punai, Dendang," kata Rendy kepada Posbelitung.co, Selasa (10/9/2024).

Baca juga: Kisah Film The Bell Panggilan untuk Mati Syuting di Belitung Timur, Hantu Penebok Cari Tumbal Kepala

Dia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dan Belitung telah mendukung lancarnya proses syuting selama ini.

Menurutnya, Belitung Timur menjadi salah satu lokasi syuting terbaik di Indonesia.

"Di sini kita tidak banyak set up lokasi untuk membangun kesan horor, karena lokasinya sudah terbentuk kesan horor sendiri.

Seperti rumah utama lokasi syuting kita di Bukit Samak, rumah jaman kolonial Belanda dan ada pohon besar di depannya," kata Rendy.

Baca juga: Kisah Film The Bell Panggilan untuk Mati Syuting di Belitung Timur, Hantu Penebok Cari Tumbal Kepala

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved