Syuting Film The Bell

Kisah Film The Bell Panggilan untuk Mati Syuting di Belitung Timur, Hantu Penebok Cari Tumbal Kepala

Kisah Film The Bell Panggilan untuk Mati syuting di Kabupaten Belitung Timur mengangkat urban legend

Editor: Kamri
Posbelitung.co/Bryan Bimantoro
Syuting Film The Bell Panggilan untuk Mati di sebuah bangunan di Bukit Samak Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Kisah Film The Bell Panggilan untuk Mati ini lebih mengangkat pada urban legend warga setempat. 

POSBELITUNG.CO – Kisah Film The Bell Panggilan untuk Mati yang syuting di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengangkat urban legend di Negeri Laskar Pelangi.

Film yang isutradarai oleh Jay Sukmo ini mengisahkan hantu Penebok keturunan Belanda yang memiliki dendam terhadap sesama orang Belanda lantaran adanya konflik tertentu.

Sang hantu bergentayangan mencari tumbal untuk mengganti kepalanya yang hilang setelah dibunuh.

Rendy Gunawan, Produser Film The Bell Panggilan untuk Mati mengungkapkan Hantu Penebok merupakan figur mistis berasal dari Manggar, Kabupaten Belitung Timur yang tercipta di masa lampau.

Hantu ini diyakini oleh warga Pulau Belitung lantaran konon sedang mencari kepala manusia untuk dijadikan tumbal.

Hantu Penebok ini populer menjadi cerita di masa kanak-kanak para generasi boomer saat ini.

Pemilihan tempat-tempat syuting film ini memang cocok sebagai latar film tersebut.

Proses syuting saat ini sedang berlangsung di Belitung Timur.

Lokasi-lokasi yang dipilih menjadi lokasi syuting film horror romansa ini dikenal masyarakat sebagai tempat yang mempunyai nilai magis tinggi.

Kawasan Bukit Samak Manggar salah satu lokasi dari beberapa lokasi syuting film yang dipilih.

Di kawasan ini kebetulan terdapat rumah rumah bergaya kolonial.

Lokasi ini dinilai cocok menjadi lokasi utama film yang dibintangi Bhisma Mulia dan Ratu Sofya ini.

Diantaranya ada SMK Stannia Manggar.

Gedung sekolah yang dulunya bernama Ambacht Cursus (AC) ini merupakan salah satu bangunan yang didirikan pada masakolonial Belanda pada tahun 1928.

Bangunan bersejarah ini dikenal masyarakat setempat sebagai tempat menyeramkan karena sejarah panjangnya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved