Kisah di Balik Sosok Nia Kurnia Sari Penjual Gorengan yang Dibunuh Keji dan Dirudapaksa di Sumbar

Sebagai atlet silat berprestasi dan penjual gorengan yang gigih, kisah hidup dan kematiannya yang tragis mengguncang banyak pihak.

|
Editor: Teddy Malaka
Istimewa
Nia Kurnia Sari (18) korban pembunuhan adalah pesilat yang juara tingkat Provinsi Sumbar. 

POSBELITUNG.CO, PADANG PARIAMAN - Nia Kurnia Sari, seorang gadis berusia 18 tahun asal Padang Pariaman, Sumatera Barat, telah menjadi korban kekerasan brutal.

Sebagai atlet silat berprestasi dan penjual gorengan yang gigih, kisah hidup dan kematiannya yang tragis mengguncang banyak pihak.

Nia bukanlah remaja biasa.

Di balik rutinitasnya yang padat menjual gorengan, ia menyimpan prestasi luar biasa sebagai juara 1 silat tingkat provinsi.

Dengan sabuk cokelat di pinggang, ia bahkan sempat melatih silat di sekolah-sekolah.

Namun, nasib malang menghampirinya.

Pada suatu malam, Nia ditemukan tewas mengenaskan.

Diperkirakan, empat orang pria merudapaksa dan membunuhnya saat ia dalam perjalanan pulang setelah menjual gorengan.

Polisi kini mengejar para pelaku yang hingga kini belum tertangkap, meski identitas mereka telah terdeteksi.

Sejak usia muda, Nia sudah terbiasa bekerja keras. Selain menjual gorengan, ia juga pernah menjadi sopir ojek hingga kuli panggul demi mengumpulkan uang untuk biaya kuliahnya.

Mimpinya sederhana—memperbaiki rumah keluarganya yang rusak dan melanjutkan pendidikan.

Sebagai tulang punggung keluarga, Nia tak kenal lelah.

Bahkan di bangku SMA, ia tetap bisa menjaga prestasinya, meskipun harus membagi waktu antara sekolah dan bekerja.

Wali kelasnya, Reni Fatma Yunita, mengenang Nia sebagai siswa yang rajin dan berprestasi.

Tak hanya dalam bidang akademik, Nia juga berhasil meraih peringkat pertama di kelas X dan selalu berada dalam urutan 1-6 hingga ia lulus.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved