Kisah di Balik Sosok Nia Kurnia Sari Penjual Gorengan yang Dibunuh Keji dan Dirudapaksa di Sumbar

Sebagai atlet silat berprestasi dan penjual gorengan yang gigih, kisah hidup dan kematiannya yang tragis mengguncang banyak pihak.

|
Editor: Teddy Malaka
Istimewa
Nia Kurnia Sari (18) korban pembunuhan adalah pesilat yang juara tingkat Provinsi Sumbar. 

"Diganggu mungkin gak ada, cuma dia bilang, yang dia malaskan itu misal dia lagi jalan terus ada gerombolan orang bilangnya mau beli tapi gak jadi beli.

Tetapi buat diganggu hal-hal mesum gak pernah," kata Yuka.

Tak hanya jualan gorengan, kata Yuka, Nia Kurnia Sari juga tak segan menjalani profesi laki-laki, yakni ngojek.

"Terkadang dia ngojek, kadang ada tetangga minta antar, dia ngojek," ungkapnya.

Yuka pun mengaku masih belum terima Nia tewas dengan cara mengenaskan.

Bahkan Yuka mengaku setiap malam masih tidak bisa tidur karena sahabatnya itu telah tiada.

"Yuka 24 jam bahkan selalu sama Nia, kalau enggak Yuka yang tidur di rumah Nia, kalau enggak Nia yang tidur di rumah Yuka.

Jadi apapun kegiatan kami di hari-hari itu selalu sama-sama, ketika dapat kabar itu rasanya berat," kata Yuka sambil menangis.

Pengejaran Pelaku yang Masih Berlanjut

Polisi telah mengantongi identitas terduga pelaku yang berinisial I, namun ia masih berhasil melarikan diri berkat penguasaannya terhadap medan sekitar Padang Pariaman.

Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Kabid Humas Polda Sumbar, menyebutkan bahwa pelaku cukup lihai melarikan diri setiap kali polisi mendekatinya.

Hingga kini, proses pengejaran masih dilakukan oleh tim khusus.

Sementara itu, keluarga, guru, dan teman-teman Nia masih diliputi duka mendalam.

Harapan besar agar pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya terus menggema. 

Bagi mereka, Nia adalah gadis yang baik, pekerja keras, dan pantang menyerah.

Meninggalkan dunia dengan cara tragis seperti ini adalah sesuatu yang tak bisa diterima dengan mudah.

Dalam setiap ingatan tentang Nia, tak ada yang lupa bahwa ia adalah seorang gadis dengan mimpi besar dan hati yang penuh kebaikan.

Meski kini telah tiada, kisah perjuangannya akan selalu dikenang, terutama oleh mereka yang pernah merasakan kebaikan hatinya.(*)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved