Pilkada Belitung 2024

Direktur Eksekutif Milenial Babel Memilih Nilai Isyak-Masdar Paling Menyala di Debat Perdana

Direktur Eksekutif Milenial Babel Memilih, Ahmad Rama Efrizal menilai paslon nomor urut 2 tampil paling menyala

|
Posbelitung.co/Dede Suhendar
Tiga paslon Bupati dan Wakil Bupati Belitung berfoto bersama usai debat publik pertama di Hotel Bahamas pada Jumat (25/10/2024). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Debat terbuka para paslon yang maju dalam laga pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belitung menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat.

Sebab dalam ajang debat, seluruh paslon mengutarakan visi misi serta program kerjanya secara langsung dan terbuka, sehingga masyarakat bisa menentukan pilihannya.

Selain itu, debat juga menjadi forum resmi para calon Bupati dan Wakil Bupati untuk adu gagasan. 

Namun ada faktor lain pula yang sering membuat orang terpikat pada paslon, yaitu kepiawaian berdebat, wibawa, serta penguasaan materi yang meyakinkan. 

Direktur Eksekutif Milenial Babel Memilih, Ahmad Rama Efrizal menilai paslon nomor urut 2 tampil paling menyala, baik dalam penyampaian visi dan misi maupun dalam beradu gagasan dan strategi dalam debat yang digelar KPU di Hotel Bahamas pada Jumat (25/10/2024). 

"Isyak-Masdar tampil unggul dalam debat perdana calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung. Penguasaan materi yang mendalam serta penyampaian yang tegas menunjukkan kepemimpinan dan visi yang jelas untuk Belitung kedepan," ujarnya pada Minggu (27/10/2024). 

Penentuan strategi berdasarkan data memang selalu jadi acuan IM, inisial paslon Isyak-Masdar, dalam membangun program kerja yang akan dijalankan keduanya jika dipercaya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Belitung. Sehingga program yang digagas tidak asal-asalan. 

Isyak-Masdar memang dinilai sebagai pasangan serasi untuk jadi dua sosok pemimpin Belitung.

Isyak Meirobie dengan karakter yang tangkas dan strategis sehingga bisa membangkitkan Belitung dan terus berkembang, berkolaborasi dengan Masdar Nawawi yang penuh dengan nilai spiritual dan lekat dengan kearifan lokal.

Keduanya menjadi simbol wajah Belitung yang siap menghadapi era transformasi digital tanpa melupakan jati diri kelokalan.

Tidak hanya piawai adu gagasan, melalui pernyataan penutup dalam debat, IM menyatakan bahwa ikhtiar juga harus dibarengi keikhlasan dan bahwa rakyat Belitung harus bisa memilih pemimpin berdasarkan pilihan hati.

Pernyataan penutup oleh Isyak Meirobie itu diakhiri dengan pantun dari Masdar Nawawi.

Hal ini menunjukkan nilai kesantunan yang diusung keduanya dalam menjalankan pemerintahan, sekaligus menjadi ciri khas orang Melayu yang gemar berpantun.

"Debat ini menjadi momen penting yang memperlihatkan kualitas dan kesiapan Isyak-Masdar dalam memimpin," ujar Ahmad Rama Efrizal.

(Posbelitung.co/Dede Suhendar) 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved