Berita Bangka Selatan

45 Orang Jalani Pengobatan HIV Rutin Sejak 2010 di Bangka Selatan, Jumlah Cenderung Berkurang

Menurutnya, jumlah penderita HIV atau ODHIV yang menjalani pengobatan mengalami fluktuasi setiap tahunnya, akan tetapi lebih cenderung berkurang. 

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
Darwinsyah/Bangkapos.com
Ilustrasi HIV/AIDS - 45 Orang Jalani Pengobatan HIV Rutin Sejak 2010 di Bangka Selatan, Jumlah Cenderung Berkurang 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, mencatat, sejak tahun 2010 hingga Oktober 2024 ini terdata 45 orang menjalani pengobatan Human Immunodeficiency Virus ( HIV) secara rutin. 

Jumlah tersebut diklaim menurun sebesar 26,22 persen atau sebanyak 16 orang dari semula 61 orang menjalani pengobatan, baik karena meninggal dunia hingga putus berobat lantaran pindah ke luar daerah.

"Hingga saat ini terdata sebanyak 45 orang penderita HIV masih aktif menjalani pengobatan rutin sejak tahun 2010," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin, Kamis (31/10/2024).

Menurutnya, jumlah penderita HIV atau ODHIV yang menjalani pengobatan mengalami fluktuasi setiap tahunnya, akan tetapi lebih cenderung berkurang. 

Mereka mendapatkan pengobatan secara rutin di RSUD maupun puskesmas di wilayah masing-masing setiap bulannya, serta secara rutin mengonsumsi obat yang diberikan gratis. 

Orang yang terinfeksi HIV dapat bertahan hidup dengan harapan yang sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.

Terutama jika mereka didiagnosis tepat waktu, mendapatkan perawatan medis yang baik dan mematuhi pengobatan. 

Maka dari itu skrining atau pengecekan terhadap kelompok risiko tinggi gencar dilakukan guna mendeteksi sedini mungkin penularan HIV AIDS. 

Apabila ada temuan kasus baru akan langsung diobati dengan harapan bisa memutus mata rantai penularan.

 Para penderita HIV akan terus diperhatikan dan diingatkan untuk selalu mengambil obat untuk pengobatan.

"Karena memang belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit HIV. Dengan adanya pengobatan secara rutin atau meminum obat yang diberikan akan menambah umur pasien yang terkena HIV supaya tetap sehat," terang Slamet Wahidin.

Kata Slamet, terdapat beberapa langkah yang telah dilakukan pemerintah sebagai upaya menurunkan angka kasus HIV/AIDS. 

Yaitu dengan rumusan ABCDE yang selama ini disosialisasikan sebagai cara pencegahan. A yakni Abstinence atau tidak berhubungan seks di luar nikah. 

Edukasi mengenai HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi dilakukan mulai dari siswa siswi SMP. Berperan sesuai kodrat normalnya manusia, di mana jika pria harus memiliki pasangan wanita, begitu juga sebaliknya.

B atau Be faithful adalah saling setia pada pasangan. Pasalnya, banyak pria yang suka ‘jajan' di luar dan tidak menggunakan kondom, dapat membawa virus saat pulang ke rumah. HIV kemudian bisa menular ke istri di rumah saat berhubungan seksual. 

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved