Cenderaloka

Perjalanan Sukses Hartati dan Purunea Ecostraw Tembus Pasar Internasional dengan Sedotan Purun

Di sini, komunitas UMKM telah menemukan cara memanfaatkan tanaman Purun, sebuah tanaman liar yang tumbuh subur di kolong-kolong bekas tambang. 

|
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Teddy Malaka

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Sampah plastik adalah ancaman yang nyata bagi lingkungan. Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, plastik telah menjadi polutan besar yang mencemari laut, tanah, bahkan rantai makanan kita.

Dari miliaran ton plastik yang diproduksi, hanya sebagian kecil yang berhasil didaur ulang, sementara sisanya mengendap di tempat pembuangan dan mengotori alam. Setiap tahunnya, sampah plastik membutuhkan ratusan tahun untuk terurai sepenuhnya. Dalam skala global, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Tetapi, di tengah ancaman itu, muncul sebuah harapan dari tanah Belitung, sebuah inovasi yang sederhana namun penuh arti.

Di sini, komunitas UMKM telah menemukan cara memanfaatkan tanaman Purun, sebuah tanaman liar yang tumbuh subur di kolong-kolong bekas tambang. 

Rumput liar ini, yang sebelumnya tak dianggap memiliki nilai, kini menjadi solusi alternatif pengganti sedotan plastik, membawa manfaat ekonomi dan juga dampak lingkungan yang positif.

Adalah Hartati, sosok di balik inovasi ini, yang membentuk UMKM Purunea pada tahun 2019. Ia melihat potensi purun yang begitu banyak tumbuh, namun belum dimanfaatkan.

Ia terpikir untuk mengolahnya menjadi sedotan alami, yang kemudian melalui berbagai proses untuk memastikan produk ini higienis, aman, dan tak mengubah rasa minuman. (*)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved