Pilkada Bangka 2024, Kotak Kosong Unggul 57,25 Persen dari Pasangan Mulkan-Mahardian

Dari 455 TPS yang ada di Kabupaten Bangka, kotak kosong atau kolom kosong meraih 67.546 suara atau 57,25 persen.

|
Editor: Alza
Bangkapos.com/Deddy Marjaya
Pasangan H Mulkan-Ramadian saat deklarasi maju ke Pilkada Bangka 2024 beberapa waktu lalu. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Perhitungan cepat atau Quick Count Pilkada Bangka 2024 telah selesai dilakukan.

Dari 455 TPS yang ada di Kabupaten Bangka, kotak kosong atau kolom kosong meraih 67.546 suara atau 57,25 persen.

Sementara pasangan Mulkan dan Ramadian meraup 50.443 suara atau 42,75 persen.

Artinya, untuk sementara kolom kosong unggul dari paslon Mulkan-Mahardian.

Data ini diperoleh dari hasil scrapping pilkada2024.kpu.go.id atau klik di sini.

Diketahui eebsite resmi KPU atau Aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) yang bisa diakses masyarakat umum memastikan bahwa kotak kosong mengungguli pasangan calon (paslon) tunggal H Mulkan-Ramadian.

Ketua KPU Bangka Sinarto mengatakan pihaknya belum akan menyampaikan informasi resmi karena menunggu hingga selesainya pleno penetapan perolehan suara tingkat KPU Bangka.

"Nanti kita belum bisa berkomentar saat ini hasil pencoblosan berada di PPK setiap kecamatan di Kabupaten Bangka.

Besok Jumat (29/11/2024) setiap PPK akan melakukan tahapan pleno yang hasilnya akan dibawa ke KPU Bangka.

Baru nantinya akan di plenokan ditingkat KPU.

Sehingga baru bisa mengeluarkan statement resmi Hasil Pilkada Kabupaten Bangka," kata Sinarto.

Berdasarkan informasi, paslon tunggal H Mulkan-Ramadian nomor urut 1 di kertas suara Pemilukada Kabupaten Bangka mengalami kekalahan cukup besar dari kolom kosong di nomor urut 2.

Dari 455 TPS di Kabupaten Bangka nomor urut 1 H Mulkan-Ramadian memperoleh 50.944 suara atau 42,8 persen.

Sementara kolom kosong dipilih oleh 66.306 atau 55,7%.

Sedangkan suara tidak sah sebanyak 3.424.

Di Kabupaten Bangka untuk daftar pemilih tetap (DPT) 237.930 pemilih.

Sedangkan jumlah pemilih yang memberikan hak suaranya ada 118.945.

Sementara itu untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Kabupaten Bangka paslon nomor urut 1 Erzaldi Rosman-Yuri meraih 45.371 suara atau 38,1 %.

Sedangkan paslon nomor urut 2 Hidayat Arsani- Heliyana berhasil unggul dengan perolehan 66.762 atau 56,1%.

Jumlah suara tidak sah mencapai 6.812. 

"Ya silakan saja jika masyarakat mengakses Sirekap yang disampaikan di Web KPU.

Namun untuk pengumuman resmi tetap akan menunggu hasil pleno tingkat KPU Bangka," kata Sinarto.

Rilis Uniper

Untuk di Kota Pangkalpinang kotak kosong meraih 57,9 persen suara dan pasangan Maulan Aklil atau Molen dan Masagus Hakim 42,1 persen, menurut Quick Count Universitas Pertiba Babel.

Elekta Research Center Pertiba mengumumkan hasil Analisis Pola Pemilih Pilkada 2024 Bangka Belitung.

Hasilnya pasangan Hidayat Arsani-Hellyana unggul sementara beradasarkan hasil Quic Count.

Divo Dharma Silalahi, Ph.D., Direktur sekaligus Dekan Fakultas Sains dan Informatika Universitas Pertiba mengatakan pihaknya menggelar Quick Count untuk Pilkada 2024 di Provinsi Bangka Belitung.

Kegiatan ini bertujuan memberikan gambaran awal hasil pemilu, meningkatkan transparansi, dan memantau integritas pemilu.

Divo Dharma menekankan pentingnya peran universitas dalam mendukung pemilu yang transparan dan demokratis.

Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat—universitas diharapkan aktif mengedukasi masyarakat, mengawasi jalannya pemilu, serta menjaga netralitas demi pemilu yang berkeadilan.

Ia mengatakan manfaat Quick Count untuk Pemilu adalah memberikan informasi awal dan mengurangi spekulasi, meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat.

Menurutnya Quick Count adalah alat kontrol integritas hasil pemilu dengan membandingkan real count KPU, mengidentifikasi preferensi pemilih dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan.

Dengan hasil ini, Elekta Research Center Pertiba berkontribusi dalam menciptakan pemilu yang lebih transparan dan demokratis di Bangka Belitung.

Ia menjelaskan quick count menggunakan metode sampling yakni Stratified multistage random sampling sedangkan sample Proporsional berdasarkan jumlah TPS di seluruh kabupaten/kota se-Bangka Belitung.

Hasil Quick Count Pilkada Bangka Belitung 2024

1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung:

Hidayat Arsani & Hellyana: 50,7 persen
Dr. Erzaldi Rosman & Yuri Kemal Fadlullah: 49,3 persen

2. Pemilihan Walikota Pangkalpinang:
Kotak Kosong: 57,9 persen 
Dr. Maulan Aklil & Dr. Masagus M Hakim: 42,1 persen

3. Pemilihan Bupati Bangka Tengah:
Algafry Rahman & Efrianda: 75 persen 
Adet & Erlansyah Roskar: 25 persen

4. Pemilihan Bupati Bangka Selatan:
H. Riza Herdavid & Hj. Debby Vita Dewi: 83 persen 
Kotak Kosong: 17 persen

Fenomena menggetarkan

Akademisi Universitas Bangka Belitung (UBB) Ranto menyampaikan pendapatnya terkait unggulnya perolehan suara kolom kosong saat versi hitung cepat Pilkada di dua wilayah Bangka Belitung.

Ranto berpandangan, hal itu menjadi suatu fenomena politik yang menggetarkan di Indonesia.

Seperti diketahui tahapan Pilkada Serentak tahun 2024 saat ini sudah memasuki tahap penghitungan suara pasca hari pencoblosan.

Beberapa daerah juga sudah mulai terlihat kandidat yang bakal memenangi kontestasi politik ini. 

Untuk pelaksanaan Pilkada di Bangka Belitung, pasangan petahana ataupun kepala daerah definitif periode sebelummya yang menjadi calon tunggal, diprediksi tidak mampu mengumpulan suara melebihi perolehan suara kolom kosong.

Seperti yang terjadi di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.

Berbeda dengan kontestasi di Bangka Selatan, karena calon tunggal unggul jauh pada penghitungan cepat.

"Peristiwa politik yang terjadi di Bangka Belitung untuk kemenangan Kotak Kosong cukup bersejarah dalam catatan politik lokal di Indonesia.

Baru di Bumi Serumpun Sebalai ini Kotak Kosong (diprediksi) menang di dua daerah," ujar Ranto saat dihubungi Bangkapos.com, Kamis (28/11/2024).

Menurut Ranto, fenomena tersebut tentu menjadi pukulan telak bagi kandidat yang sebelumnya didukung oleh seluruh partai politik yang mempunyai kursi legislatif setiap daerah.

"Menariknya, relawan Kotak Kosong ini benar-benar berhasil membuat elit-elit politik lokal yang ada bungkam seribu bahasa.

Di Pangkalpinang misalnya, tiga minggu menjelang hari pencoblosan data penelitian yang kami miliki, sejumlah 36 persen publik di Pangkalpinang memberikan dukungan kepada Kotak Kosong," terangnya.

"Faktualnya di hari pencoblosan, Kotak Kosong unggul lebih dari 60 persen dari Pasangan Molen-Hakim. Perlawanan Kotak Kosong benar-benar cukup mengangetkan mengingat calon tunggal juga terus membagikan logistik kepada pemilih," tambahnya.

Dosen Ilmu Politik UBB itu menyebutkan, apa yang terjadi di Bangka dan Kota Pangkalpinang itu memberi pelajaran kepada elit politik untuk tidak arogan dengan memunculkan calon tunggal. 

"Ketika publik marah dengan keputusan politik yang elitis maka mencoblos Kotak Kosong adalah cara yang sederhana untuk menghukum elit politik dengan mekanisme demokratis.

Untuk Kabupaten Bangka lebih mengejutkan lagi. Gerakan relawan Kotak Kosong tidak semeriah di Pangkalpinang, meskipun demikian, senyapnya gerakan Kotak Kosong di Kabupaten Bangka ternyata diamini oleh publik dan alhasil calon tunggal kalah melawan Kotak Kosong," tuturnya. (posbelitung.co)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved