Berita Kriminalitas

Kronologi Ibu dan Anak Disekap di Bangka, 2 Bulan Tempati Ruangan 2x2 Meter, Tak Diberi Makan

Kronologi ibu muda di Kabupaten Bangka disekap dua bulan bersama sang anak di ruangan 2 x 2 meter tanpa diberi makanan dan minuman.

Penulis: Deddy Marjaya | Editor: Novita
Bangkapos.com/Deddy Marjaya
Kapolda Babel, Irjen Pol Hendro Pandowo, menggendong balita korban penyekapan saat berada di ruang Wakapolres Bangka Sabtu (7/12/2024). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kronologi ibu muda di Kabupaten Bangka disekap dua bulan bersama sang anak di ruangan 2 x 2 meter tanpa diberi makanan dan minuman.

Nadya, seorang ibu muda berusia 22 tahun, dan anaknya yang baru berumur 1 tahun, menjadi korban penyekapan pihak sebuah perusahaan perkebunan sawit di Kecamatan Bakam Kabupaten Bangka., Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kejadian ini viral di media sosial.        

Mereka diselamatkan oleh dua pengacara fenomena Andi Kusuma dan rekannya Budiono, bersama aparat kepolisian.

Nadya pun mengungkapkan kronologi penyekapan dirinya dan sang anak saat ditemui Bangka Pos Group di sela kunjungan Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo, yang khusus datang melihat ia dan anaknya di Mapolres Bangka, Sabtu (7/12/2024).

"Saya dan suami serta anak pertama kami, merantau ke Pulau Bangka dari Palembang tiga bulan lalu. Suami saya kemudian bekerja, diterima sebagai supir dump truck di PT PMM di Bakam," tutur Nadia mengawali ceritanya sembari mengelus kepala sang putra.

Namun menurut Nadia, baru satu bulan bekerja, sang suami dituduh mencuri solar oleh pihak perusahaan. 

Selanjutnnya, sang suami tidak tahu pergi kemana setelah dicari oleh pihak perusahaan terkait tuduhan pencurian solar.

Kemudian pihak perusahaan mendatangi mes tempat mereka tinggal dan membawa Nadya beserta anaknya.

"Sekitar dua bulan lalu kami dijemput, kemudian dibawa keruangan tempat kami disekap. Waktu itu mereka bilang kalian tidak boleh pulang sampai suami saya ke sini," ungkapnya.

Nadya dan anaknya mulai mengalami penderitaan panjang. 

Keduanya ditempatkan di ruangan seluas sekitar 2x2 meter, tanpa diberikan makanan dan minuman. 

Baca juga: Kapolda Bangka Belitung Gendong Balita Korban Penyekapan, Beri Mainan dan Doakan Jadi Kapolda

Melihat kondisi tersebut, sejumlah pekerja kebun sawit yang lain kerap membantu dan mendatangi mereka.

"Kami cuma mengandalkan makan dari kawan-kawan pekerja di kebun sawit yang kasihan. Kadang ada yang datang nanya sudah makan belum, atau ada yang kasih susu buat anak saya. Kalau dari orang perusahaan tidak peduli sama sekali. Kebetulan anak saya memang tidak minum ASI, tapi minum susu bubuk bayi,” tuturnya.

Ia pun mulai merasa putus harapan. Namun keadaan jadi berbalik saat tiba-tiba dua pengacara yakni Andi Kusuma dan Budiono, datang didampingi oleh Kapolsek Bakam, Ipda Dahryan. 

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved