Inilah Makanan dari China,Terbuat dari Kotoran Gajah dan Dihargai Rp9 Juta Viral di Media Sosial

Makanan ini berbahan dasar dari kotoran gajah dan menjadi viral di media sosial.

Editor: Alza
Tangkap layar Douyin
KULINER KOTORAN GAJAH - Tangkap layar Douyin yang diambil Tribunnews pada 18 April 2025, memperlihatkan kuliner ekstrem kotoran gajah di Shanghai. Restoran mematok harga Rp9 juta untuk hidangan ini beserta belasan hidangan lainnya. 

POSBELITUNG.CO - Salah satu menu makanan di restoran ini dianggap aneh dan boleh dibilang menjijikan.

Makanan ini berbahan dasar dari kotoran gajah dan menjadi viral di media sosial.

Kuliner tak biasa ini berada di sebuah restoran mewah di Shanghai, China.

Sontak, menu tersebut memicu kontroversi di media sosial.

Restoran itu menawarkan hidangan yang mereka sebut "autentik" justru dianggap jorok.

Pemilik restoran menawarkan pengalaman menyantap hidangan bernuansa hutan hujan tropis.

Dengan hidangan yang paling menonjol adalah kotoran gajah yang sudah diproses, dilansir SCMP.

Menurut penelusuran Tribunnews di Douyin, aplikasi TikTok versi China, seorang vlogger makanan dengan nama akun "Diari Makanan Michelle", membagikan pengalamannya bersantap di restoran tersebut pada 7 April 2025.

"Makan kotoran gajah di restoran baru di Shanghai, makan bubur bau, mengunyah daun dan menjilati es batu, makanan ini sangat abstrak sehingga saya ingin mengembalikan uangnya #TikTokLifeFoodSeason #HidanganLokalDiUjungLidah," tulisnya dalam Bahasa Mandarin.

Restoran yang terkenal dengan kulinernya yang ramah lingkungan itu, menyajikan beragam hidangan inovatif.

Hidangan itu di antaranya daun pohon, es batu berlapis madu, dan hidangan penutup yang dibuat dengan cerdik dari kotoran gajah yang sudah dikeringkan dan disterilkan.

Pelanggan dikenakan biaya 3.888 yuan (Rp9 juta) untuk 15 jenis hidangan hidangan mewah, belum termasuk minuman.

Dua pendiri restoran berasal dari kelompok etnis Blang di China dan yang lainnya dari Prancis.

Mereka mendedikasikan tujuh tahun untuk meneliti hutan hujan lebat di Provinsi Yunnan sebelum "membawa" hutan hujan tersebut ke Shanghai, lapor media lokal Jiupai News.

Dalam unggahannya, sang blogger menjabarkan pengalamannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved