17 Ventilator RSUD Soekarno Babel Senilai Rp20 M Raib, Hidayat Arsani Copot Direktur dr Astrid

Pencopotan itu menyusul hilangnya 17 unit ventilator di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Editor: Alza
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
DIREKTUR DICOPOT - Komisi IV DPRD Bangka Belitung melakukan sidak ke RSUD Dr. (H.C.) Ir. Soekarno Bangka Belitung, Kamis (21/11/2024). Direktur RSUD Soekarno dr Ira Ajeng Astrid dicopot menyusul hilangnya 17 ventilator di rumah sakit tersebut. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Dokter Ira Ajeng Astrid dicopot sebagai Direktur RSUD Dr (HC) Ir Soekarno Babel oleh Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani.

Pencopotan itu menyusul hilangnya 17 unit ventilator di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Sampai saat ini, dr Astrid tak mampu mempertanggungjawabkan soal ventilator yang bernilai Rp20 miliar tersebut. 

Plt Kepala BKPSDM Provinsi Bangka Belitung, Yudi Suhasri membenarkan dr Astrid dicopot.

Namun dr Astrid disebutkan mengundurkan diri per 1 Juli 2025.

"Iya, hari ini mengundurkan diri dan berlaku mulai tanggal 1 Juli 2025," ujar Yudi, Senin (30/6/2025).

Yudi mengungkapkan pengunduruan diri yang dilakukan dr Astrid bukan sebagai ASN.

"Iya mundur dari jabatan sebagai direktur RSUD, mengundurkan diri ya, mau ke jabatan fungsional," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani membenarkan telah melakukan tindakan tegas, dengan mencopot dr Astrid sebagai Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung.

Hal ini pun diungkapkan Hidayat Arsani, saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatannya di BLK Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bangka Belitung.

"Hari ini saya nonjobkan direktur rumah sakitnya, sanksi karena ini menyangkut nyawa masyarakat," ujar Hidayat Arsani, Senin (30/6/2025).

Terkait langkah tegas tersebut, diambil menyusul sejumlah permasalahan termasuk hilangnya alat kesehatan berupa ventilator.

"Rumah Sakit turun gara-gara ventilator hilang 17 unit, ini ventilator hilang bagaimana?

Ini menyangkut nyawa manusia, terlebih hingga hari ini tidak ketemu.

Hampir Rp 20 miliar hilang dan sudah satu tahun lebih hilang, kok tidak digarap padahal mesin ini vital," tegasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved