"Persiapan yang sebelumnya tidak dilaporkan, yang terdeteksi oleh intelijen AS, terjadi beberapa waktu setelah Israel melancarkan serangan rudal awalnya terhadap Iran pada tanggal 13 Juni," ungkap para pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan untuk membahas masalah intelijen yang sensitif.
Baca juga: Iran Vs Israel Terkini, Kepala IAEA Rafael Grossi Dilarang Masuk Teheran
Pemuatan ranjau, yang belum dikerahkan di Selat Hormuz, menunjukkan Iran mungkin serius ingin menutup salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia tersebut.
Apabila Iran memblokade Selat Hirmuz, maka akan sangat menghambat perdagangan global dan meningkatkan konflik di kawasan tersebut.
Sekitar seperlima dari pengiriman minyak dan gas dunia melewati Selat Hormuz dan penutupan jalur ini dapat meningkatkan harga energi dunia.
Harga minyak acuan global malah turun lebih dari 10 persen sejak AS menyerang fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni lalu.
Sebagian didorong oleh kelegaan karena konflik tersebut tidak memicu gangguan signifikan dalam perdagangan minyak.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca tanpa iklan