"Ahli RSCM mengatakaan kematian korban diakibatkan adanya luka lebam," kata Nicholay dikutip dari tayangan Hot Room Metro TV pada Rabu (30/7/2025).
Selain itu, lanjut Nicholay, ada juga luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bibit bawah dalam, luka lecet pada pipi kanan, luka lecet pada leher, memar pada kelopak atas mata sebeleh kiri, dan bibir bawah bagian dalam.
Selain itu ada juga memar lengan atas kanan dan bawah, tenggorokan ditemukan lendir dan busa halus putih kemerahan, sembab paru, pembengkakan paru dan pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik pendarahan.
Hasil lain juga mengungkap darah berwarna gelap dan encer, kekuarangan oksigen akut pada jantung serta gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan kematian
"Kalau luka sebegitu banyak, dikatakan mati bunuh diri?," katanya.
Apalagi, lanjut Nicholay, sebelum kepalanya tertutup lakban, juga ditutup dengan plastik.
Nicholay membantah luka-luka tersebut disebabkan karena korban mau melompat dari rooftop gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Nicholay justru melihat gerakan Arya Daru yang seolah memeluk tembok itu karena ada yang membuntuti dia.
"Berdasatrkan hasil analisa kami, dia lihat, masih ada gak orang yang membuntuti dia," katanya.
"Kalau dia naik di atas tembok itu, mana mungkin terjadi luka lebam. Sekeras-lerasnya orang memeluk tembok begini, tidak mungkin terjadi luka lebam," katanya.
"Tidak ada luka lebam dari sandar tembok," tegasnya.
Selain itu, lanjut Nicholay, kalau niat korban naik ke rooftop sudah mau bunuh diri, dia pasti sudah melompat ke bawah.
"Ngapain nunggu, ngapain harus meninggalkan tas yang berisi pakaian," katanya.
Apalagi lanjut Nicholay, dari informasi yang dia terima di dalam laptop itu berisi sindikat TPPO by name dan by adrees.
"Ada informasi A1 bang," sebutnya.
Nicholay juga curiga dengan pengakuan polisi bahwa ponsel korban hilang.
"Waktu dia ke GI (Grand Indonesia) ada Farah ada Dion, balik ke kos pegang HP. Lalu, yang hilang HP yang mana,"katanya.
NIcholay juga menganggap aneh rekaman CCTV di rooftop dan pengakuan penjaga kos.
Dari rekaman CCTV di rooftop terlihat dia berada di tempat itu hingga pukul 23.09.
Namun, menurut pengakuan penjaga kos Arya Daru masuk ke kos pukul 22.15 dan sempat menyapa dia.
"Darimana dalam satu persitiwa ada 2 orang," tukasnya.
(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)