Ini kalau lulusan sekolah tinggi ya, berpikir sistematis, bertutur kata yang teratur dan fokus. Dia (Jokowi) tidak punya sama sekali kemampuan itu," ujarnya.
Ryaas yang juga dikenal sebagai Pengamat politik ini menilai, ijazah Jokowi yang selama ini disembunyikan itu aslinya bermasalah.
Maka dari itu, tidak pernah ditunjukan ke publik karena tidak mau terbongkar.
"Ada apa sesuatu yang asli disembunyikan? Kalau dia mengatakan dia punya ijazah asli, kenapa dia sembunyikan?
Jadi kalau menurut saya, yang disembunyikan itu (ijazah) adalah sesuatu yang bermasalah," katanya.
"Secara tidak sadar, dia (Jokowi) mengakui bahwa ijazahnya itu bermasalah, sehingga tidak sembarangan bisa ditunjukan, takut ketahuan," jelas Ryaas.
Ryaas pun mengatakan, kasus ijazah palsu Jokowi ini sulit dicerna secara logika, tetapi dia tetap berkeyakinan ijazah Jokowi palsu.
"Hebatnya itu, dia (Jokowi) menyebutkan akan menunjukan kepada pengadilan, tapi pengadilan di Solo tidak ada ijazah juga muncul.
Dia mengatakan, dia tunjukan kepada polisi. Polisi mengaku cuma terima fotokopi."
"Jadi ini suatu persoalan yang sulit sekali dicerna secara logika, tapi kesimpulan saya dia tidak punya ijazah.
Kalau ada ijazah yang dia pegang atau tidak tunjukan, pasti palsu, itu pasti palsu," tegasnya.
Ryaas pun menganggap, Jokowi hanya beralasan saja tidak mau menunjukan ijazah aslinya.
Padahal, menurutnya, ijazah itu merupakan sesuatu yang sah dan diakui, bukan aib atau sesuatu yang buruk.
Dengan ini, Ryaas mengklaim Jokowi sengaja membuat kasus ini berlarut-larut dan menggantung.
"Itu cuma alasan, argumen yang tidak punya dasar logika. Bagaimana sesuatu yang sah tidak mau ditunjukan?