Pos Belitung Hari Ini

LIPSUS - Waspada Predator Anak Berkeliaran, Pemuda Misterius Iming-imingi Bocah SD di Pangkalpinang

Putranya itu ditemukan setelah seorang pedagang es di lokasi tersebut melihat dan menahannya di sana. 

|
Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Rabu, 3 September 2025, memuat headline berjudul Liputan Khusus: Waspada Predator Anak Berkeliaran. 

Setelah menemukan keganjilan, yaitu anaknya tak kunjung pulang, Agus berusaha mencarinya di kawasan kolong Jembatan 12. Bahkan dia sampai melakukan penelusuran ke kawasan Bukit Dealova yang kerap dimanfaatkan warga untuk berolahraga pada sore hari.

“Sampai ke hutan-hutan dekat situ saya cari mereka. Tapi sampai magrib tidak ada hasilnya dan keluarga besar juga mulai cemas dan khawatir,” kata Agus.

“Begitu juga dengan keluarga teman anak saya yang memang mereka sering main berdua. Akhirnya keluarga teman anak saya itu membantu menyebarkan informasi lewat medsos. Saya dan istri juga sama,” ujarnya.

Kabar bahagia datang sekitar pukul 21.00 WIB. Agus dihubungi seseorang yang katanya penjual es di kawasan Selindung. Pengirim kabar itu juga menyertakan foto sang anak yang dicarinya.

“Langsung saya ke lokasi. Dan benar, anak saya ketemu,” kata Agus.

“Saya tidak tahu maksud dari orang itu bawa anak saya. Tapi saya sempat bilang ke dia, kalau anak saya kenapa-kenapa, saya cari kamu,” tegasnya.

Cucu kesayangan

Serupa disampaikan Rita Sonya (58), nenek dari teman anak Agus yang mengalami kejadian yang sama. Kata Sonya, cucu laki-laki yang duduk di kelas 1 SD itu pamit dari rumah hendak memancing di Jembatan 12.

Seingatnya, sang cucu pamit sekitar pukul 14.00 WIB. Sonya memang mengasuh cucunya sehari-hari karena kedua orang tua sang cucu sibuk. Ibu cucunya itu tengah mengurus bayi, sementara sang ayah bekerja di salah satu kantor pemerintahan provinsi.

Menurut Sonya, cucunya sudah terbiasa memancing di sungai dekat Jembatan 12, yang jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rumah atau sekitar lima menit berjalan kaki. Biasanya, ia ditemani seorang teman tetangga yang duduk di kelas 5 SD.

Sonya mulai gelisah ketika sekitar pukul 17.00 WIB cucunya belum pulang. Biasanya, pada waktu jam segitu, cucunya itu sudah pulang untuk makan dan mandi. Ia pun mencoba mencari sendiri ke sekitar kampus Pertiba dan jalur yang biasa dilewati cucunya, tetapi hasilnya nihil. 

Pada pukul 17.30 WIB, ia akhirnya menelpon orang tua sang anak dan mengabarkan bahwa cucunya belum kembali. Keluarga besar dan warga sekitar apalagi orang tua dari anak tetangga sampai mengabarkan seluruh orang yang ia kenal untuk mencari anak mereka. 

Semua warga hingga RT ikut turun tangan melakukan pencarian. Anak tetangga yang biasanya ikut memancing bersama cucunya juga mulai panik, mereka ikut menyusuri daerah Sungai Pintu Air hingga ke sekitar Jembatan 12 dan Taman Dealova, namun tetap saja tidak ditemukan.

Menjelang pukul 19.00 WIB, suasana rumah berubah tegang. Keluarga mulai berdatangan, suasana panik bercampur tangis memenuhi rumah. Namun saat itu mereka belum melapor ke pihak kepolisian.

Sebagai gantinya, keluarga memutuskan menyebarkan informasi anak hilang ke media sosial dengan harapan ada warga yang melihat. Sekitar pukul 19.30 WIB, postingan itu menyebar luas, bahkan ada anggota keluarga yang mencoba meminta bantuan orang pintar untuk mencari petunjuk keberadaan sang bocah. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved