Wawacara Eksklusif
Budi Handayani, Perwakilan Istri Tersangka Penyelundupan Timah 15 Ton: Suami Kami Cuma Kuli Panggul
Kasus penangkapan penyelundupan timah 15 ton perairan laut Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, kembali menjadi perhatian.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kasus penangkapan penyelundupan timah 15 ton perairan laut Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kembali menjadi perhatian.
Bukan perkara hukum, tapi keluhan para istri tersangka yang meminta keadilan untuk suaminya.
Mereka sempat mendatangi Kantor Bupati Belitung meminta membebaskan suaminya dan menangkap pemilik barang bukti.
Perwakilan istri tersangka, Budi Handayani, yang akrab disapa Dian menuturkan keluhan mereka dalam Dialog Ruang Kita Pos Belitung.
Berikut petikan wawancaranya dengan jurnalis Pos Belitung, Disa Aryandi:
Bagaimana cerita suami ibu sebelum ditangkap?
Awalnya dia bilang mau kerja, saya tanya aman kah, katanya aman. Ya sudah. Karena gimana ya, namanya juga kebutuhan hidup dan tidak ada pekerjaan lain. Ditambah juga diming-imingi duit kan, siapa yang tidak mau, di tengah kondisi seperti ini.
Saya anak tiga, jadi suami saya ini tulang punggung keluarga.
Selain itu, ada cerita apalagi?
Begitulah, kalau diterima nanti jadi bekerja itu. Saya tanya siapa yang ngajak kerja, katanya Musadi. Hari Senin itu kan dijemput di rumah dari Iman, dibawa ke gudang timah dari pukul 16.00 WIB.
Hari itu mulailah mereka kerja, ngangkat timah itu. Kami di rumah menunggu dia pulang, tapi dapat kabar sudah ditangkap.
Waktu itu kapan dapat kabar suami ibu ditangkap?
Saya tahu itu sekitar pukul 01.00 WIB lewat. Tapi selama dia kerja itu tidak pernah nelpon.
Berapa uang yang dijanjikan kepada suami ibu?
Satu juta, kemudian katanya ada uang tambahan Rp500 ribu kalau ikut ke kapal. Tapi sampai sekarang tidak dibayar, malah kena tangkap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.