Pos Belitung Hari Ini

Siswi SLB Tanjungpandan Juara Nasional Bercerita di FLS3N 2025, Yosi Kirim Pesan Tentang Hidup Sehat

Yosi, siswi tunanetra SLB Negeri Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,  mengirimkan pesan tentang hidup sehat.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Rabu, 8 Oktober 2025, memuat berita berjudul Siswi SLBN Tanjungpandan Juara Nasional Bercerita di FLS3N 2025, Yosi Kirim Pesan Tentang Hidup Sehat. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Suara lantang Yosi Nur Aini terdengar dari balik layar.

Dengan kostum bergambar sayuran yang menutupi tubuhnya, Yosi berdiri tegak dan mulai bercerita.

Matanya tak bisa melihat, tetapi ekspresinya mampu membawa penonton terhanyut dalam kisah yang dibawakannya.

Ia membawa penonton masuk ke dunia Lala, seorang bocah yang harus belajar meninggalkan kebiasaan buruk menyantap makanan instan agar tubuhnya kuat dan tak dimakan raksasa.

Penampilan itu bukan sekadar dongeng.

Dari balik cerita sederhana, Yosi, siswi tunanetra SLB Negeri Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,  mengirimkan pesan tentang hidup sehat.

Ia tampil di ajang Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat nasional yang digelar secara daring akhir September lalu.

Hasilnya, Yosi dinobatkan sebagai juara 1 nasional lomba story telling, mengharumkan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Perjalanan menuju panggung nasional tidak singkat. Pada seleksi tingkat provinsi pada pertengahan Agustus lalu, Yosi harus berhadapan dengan para peserta hebat.

Kepala SLB Negeri Tanjungpandan, Rhama Duniati, masih ingat rasa ragu yang sempat menyelimuti.

“Ada peserta yang dulu pernah juara nasional. Tapi akhirnya kami tetap fokus dan memilih mengangkat keunikan Yosi,” ucap guru yang juga menjadi pembimbing Yosi kepada Posbelitung.co, Jumat (3/10/2025).

Keputusan itu terbayar. Tema lomba tahun ini menuntut keterkaitan dengan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Mereka memutuskan menciptakan cerita baru.

Dari situ lahir dongeng berjudul “Lala si Anak Hebat”, kisah seorang anak pintar bergaul namun doyan makanan kurang sehat.

Seblak dan mi instan disebut sebagai kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved