Berita Bangka Belitung

Pemkab Bangka Selatan Gencarkan Genting untuk Cegah Stunting

Tingginya prevalensi stunting masih menjadi ancaman bagi kualitas generasi muda.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Kamri
Istimewa
AUDIENSI WABUP - Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi ketika menerima audiensi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di ruang kerjanya, Jumat (31/10/2025). Pertemuan membahas pelaksanaan Program Genting untuk menekan angka stunting. 
Ringkasan Berita:
  • Program Genting komitmen cegah stunting di Kabupaten Bangka Selatan
  • Prevalensi stunting di Kabupaten Bangka Selatan masih berada di angka 24,6 persen.
  • Pemda mendukung kebijakan nasional dalam percepatan penurunan stunting.

 

POSBELITUNG.CO - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung terus memperkuat langkah menekan angka stunting.

Tingginya prevalensi stunting masih menjadi ancaman bagi kualitas generasi muda.

Melalui Program Genting atau Gerakan Cegah Stunting, pemerintah daerah berkomitmen mempercepat penurunan stunting melalui sinergi lintas sektor.

Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi mengatakan upaya memerangi stunting bukan hanya soal kesehatan.

Namun merupakan investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia unggul di daerah.

Kerja sama lintas sektor menjadi kunci agar edukasi gizi, pendampingan keluarga, serta pemantauan tumbuh kembang anak dapat berjalan berkesinambungan.

“Program ini adalah wujud nyata kerja sama antara pemerintah daerah dan BKKBN untuk menurunkan angka stunting sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Debby, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Penurunan Stunting Salah Satu Fokus Sepesifikasi Pembangunan 2026 di Bangka

Prevalensi stunting secara keseluruhan di Kabupaten Bangka Selatan masih berada di angka 24,6 persen.

Data tersebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024.

Sedangkan pemerintah daerah menargetkan penurunan menjadi 18 persen pada tahun 2025, sejalan dengan target nasional 18,8 persen. 

Melalui kolaborasi lintas sektor, pemerintah berkomitmen memperkuat edukasi gizi, pendampingan keluarga, serta memastikan anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing.

Penurunan angka stunting tidak bisa dilakukan secara parsial.

Seluruh unsur masyarakat harus bergerak bersama, mulai dari instansi pemerintah, tenaga kesehatan, kader posyandu, hingga perangkat desa dan keluarga.

“Karena anak sehat hari ini adalah pemimpin hebat Bangka Selatan di masa depan,” jelas Debby.

Program Genting hadir sebagai gerakan nyata untuk memperkuat edukasi gizi kepada masyarakat.

Terutama ibu hamil dan keluarga berisiko stunting.

Melalui gerakan ini, pemerintah mengakselerasi intervensi sejak dini agar anak-anak tumbuh optimal dan bebas dari risiko kekurangan gizi kronis.

Pemerintah daerah terus mendukung kebijakan nasional dalam percepatan penurunan stunting.

Dukungan daerah, menjadi penentu keberhasilan implementasi di lapangan.

Selain memperkuat edukasi gizi, Program Genting juga diarahkan untuk meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak di puskesmas serta posyandu.

Melalui pendataan dan pemantauan yang akurat, pemerintah berharap tidak ada lagi anak yang terlewat dari intervensi gizi dan kesehatan.

“Mari kita jadikan upaya pencegahan stunting sebagai gerakan bersama, bukan sekadar program pemerintah,” ucapnya.

Debby menargetkan dalam beberapa tahun ke depan seluruh desa memiliki data terpadu keluarga berisiko stunting dan rencana aksi yang jelas.

Melalui pendekatan berbasis keluarga, diharapkan intervensi dapat lebih tepat sasaran dan efektif.

Kesejahteraan tidak hanya diukur dari pembangunan ekonomi, tetapi dari kemampuan daerah dalam menyiapkan generasi yang sehat dan berdaya saing.

“Saya sangat berharap percepatan penurunan angka stunting dapat terwujud,” ujar Wabup. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved