Berita Bangka Belitung

Padi IP 300 Digarap di Lahan 450 Hektare di Desa Rias, Petani Bangka Selatan Kejar Target

Tahang HS mengemukakan lahan sawah seluas 450 hektare saat ini  sudah ditanami padi IP 300.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Kamri
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
BERTANAM PADI - Para petani mulai menanami bibit padi di area persawahan Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan Senin (3/11/2025). Hingga awal November 2025 sudah 450 hektare sawah ditanami padi IP 300. 

Semakin tingginya IP, produksi padi petani akan semakin meningkat. 

Kondisi alam yang ekstrem menjadi kendala utama.

Sebagian lahan kerap terendam banjir saat musim hujan dan mengalami kekeringan hebat di musim panas.

Akibatnya, masih banyak area sawah yang belum bisa dimanfaatkan secara optimal.

“Kami terus beradaptasi, termasuk dengan memperbaiki sistem irigasi dan memilih varietas padi tahan cuaca ekstrem,” ujar Tahang.

Meski cuaca sulit diprediksi, Tahang optimistis hasil panen padi IP 300 di Desa Rias akan menggembirakan.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, produktivitas padi IP 300 bisa mencapai rata-rata empat ton per hektare.

Diprediksi panen padi IP 300 akan mulai berlangsung pada bulan Desember 2025.

Hasil produksi padi di Desa Rias diklaim telah mampu memenuhi mampu menopang ketahanan pangan daerah.

Apalagi program IP 300 menjadi wujud komitmen petani dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Sistem ini memungkinkan petani menanam padi tiga kali setahun dengan pengelolaan lahan dan air yang lebih efisien.

“Sejak bulan September sampai Oktober 2025, penanaman padi IP 300 di Desa Rias sudah berjalan,” jelas Tahang.

Keberhasilan Desa Rias dalam menanam padi IP 300 di lahan seluas ratusan hektare diharapkan bisa menjadi model ketahanan pangan bagi daerah lain di Bangka Selatan.

Pemerintah daerah diharapkan terus memantau progres tanam dan memberi dukungan teknis bagi kelompok tani.

Dengan semangat gotong royong dan pengelolaan yang tepat, Desa Rias diyakini mampu memperkuat posisi Kabupaten Bangka Selatan sebagai salah satu penopang pangan utama.

“Apalagi saat ini harga pupuk subsidi sudah turun hingga 20 persen. Baik untuk jenis Urea maupun NPK,” kata Tahang. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved