Berita Bangka Belitung
Target Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung 2026 di Angka 5 Persen, Ini Kata Akademisi UBB
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2026
Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Kamri
Ringkasan Berita:Target pertumbuhan ekonomi Babel pada tahun 2026 lebih dari 5 Persen.Masih terus ditopang oleh membaiknya harga komoditas timah di pasar.Babel memiliki potensi luar biasa untuk menjalankan Blue Economy.
POSBELITUNG.CO - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2026 bisa mencapai lebih dari 5 persen.
Untuk mencapai angka pertumbuhan ini, tentu dibutuhkan langkah-langkah serius agar hasil yang didapat sesuai target.
Topik itu dibahas secara gamblang dalam program Dialog Ruang Tengah Bangka Pos yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Bangka Pos Group Ade Mayasanto.
Sebagai narasumber, hadir dua akademisi bidang Ekonomi yakni Rektor Universitas Pertiba Suhardi dan Wakil Rektor Bidang Akademi dan Kemahasiswaan Universitas Bangka Belitung (UBB) Devi Valeriani.
Rektor Universitas Pertiba Suhardi menerangkan sejak memisahkan diri Provinsi Sumatera Selatan 25 tahun lalu, Babel belum bisa lepas dari ekonomi ekstraktif.
Pertumbuhan ekonomi saat ini masih terus ditopang oleh membaiknya harga komoditas timah di pasar.
"Bukan kita tidak bersyukur soal itu, tapi ini menunjukkan jika sektor penggalian ini masih jadi primadona, kita belum bisa beralih semua.
Padahal untuk mecapai target 5 persen pertumbuhan ekonomi itu tidak bisa mengandalkan sektor ekstraktif saja," ujarnya.
Suhardi mengatakan realita ini mengharuskan Babel harus menumbuhkan sektor-sektor lain, agar tidak terus begantung pada sumber daya alam khususnya komoditas timah.
"Jadi ini tidak bisa hanya di topang oleh satu sektor, tapi sektor-sektor yang lain juga harus ditumbuh kembangkan.
Kalau kita menargetkan sesuatu, kita bisa menghitung itu dari setiap sektor penopang nya," jelasnya.
Kondisi keuangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga masih mengalami tekanan akibat dari adanya efisiensi, terutama rencana pengurangan dana transfer ke daerah (TKD) di 2026 mendatang oleh pemerintah pusat.
"Kabar baiknya, walaupun kita belum bisa meninggalkan timah, kita sudah harus membuat semacam plan, yang tidak bisa di tawar lagi seperti apa ke depan.
Misal sektor kelautan seperti apa, hilirisasi seperti apa, kalau itu terukur kita bisa memacu beberapa aspek yang dibutuhkan tadi," paparnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademi dan Kemahasiswaan Universitas Bangka Belitung (UBB) Devi Valeriani memiliki pandangan jika target pertumbuhan ekonomi 5 persen Babel tahun 2026 itu bisa diwujudkan melalui penerapan Blue Economy.
Ia memaparkan Babel memiliki potensi luar biasa untuk menjalankan Blue Economy karena memiliki wilayah geografis berbentuk kepulauan.
"Bahkan di RPJMD Provinsi, sudah mematok Blue Economy ini sebagai arah fokus pembangunan.
Harapannya semua itu didukung oleh sektor-sektor yang lain, sehingga meskipun tidak hilang sepenuhnya, ketergantungan pada pertambangan tidak terlalu tinggi," sebutnya.
Menurutnya, rencana ini harus benar-benar dilaksanakan dengan menghadirkan hilirisasi selain pengolahan timah yang selami ini menjadi tumpuan utama sektor pengolahan.
"Ke depan kita harus sudah memikirkan bagaimana melakukan hilirisasi teknologi untuk sumber-sumber lain, sebenarnya banyak potensi kita.
Seperti bahan-bahan pengolahan ikan, kita kembali lagi ke pertanian, perkebunan, hanya saja mungkin masyarakat kita maindsetnya masih pertambangan," tuturnya.
Bagi pembaca yang ingin menyaksikan pembahasan ini secara lengkap, bisa mengakses link di bawah ini:
https://youtu.be/tRZOshGNtMQ?si=JqeSRvYabr48YGGk
(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)
| Motor Vs Motor di Air Gegas Bangka Selatan, 2 Pengendara Tak Sadarkan Diri |
|
|---|
| Pemprov Bangka Belitung Dorong Percepatan Pembangunan SPPG |
|
|---|
| Bupati Bangka Janji Tak Nonjob Anak Buah, Fery Insani: Rolling Wajar |
|
|---|
| Kemenag Bangka Tengah Jalin Gandeng Kantor Pertanahan, Beri Kepastian Hukum Aset Tanah Wakaf |
|
|---|
| Kemensos Alihkan Fokus Bantuan, Penerima Program Atensi di Bangka Selatan Didorong Berdaya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.