Berita Belitung Timur

BUMDes Sedulang Jaya Belitung Timur Panen 1.800 Butir Telur Ayam per Hari, Stabil Terserap Pasar

Saat itu, masyarakat Belitung Timur masih sangat bergantung pada pasokan telur dari luar daerah, seperti Pulau Jawa dan Palembang. 

Penulis: Yunita Karisma Putri | Editor: Novita
Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri
AYAM PETELUR - Ayam petelur milik BUMDes Sedulang Jaya di Desa Lalang Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur., Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ayam petelur tersebut menghasilkan lebih dari seribu butir telur setiap harinya. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Di antara deretan kandang yang hangat dan riuh oleh suara ayam, BUMDes Sedulang Jaya di Desa Lalang Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kini menjadi saksi tumbuhnya harapan baru bagi masyarakat. 

Dari tempat sederhana itu, setiap hari ribuan telur segar dipanen, buah dari perjalanan panjang yang dimulai sejak 2017, ketika kebutuhan telur di Belitung Timur masih sepenuhnya bergantung pada pasokan luar daerah.

Ketua BUMDes Sedulang Jaya, Ahmad, menceritakan perjalanan panjang itu dimulai pada 2017. 

Saat itu, masyarakat Belitung Timur masih sangat bergantung pada pasokan telur dari luar daerah, seperti Pulau Jawa dan Palembang. 

Harga telur pun fluktuatif dan kerap melambung tinggi akibat keterbatasan pasokan.

“Tahun itu prospeknya besar sekali. Harga telur tinggi karena suplai sedikit, sementara kebutuhan terus ada. Dari situ kami berpikir, kenapa tidak coba produksi sendiri?” kata Ahmad kepada Posbelitung.co, Rabu (19/11/2025).

Langkah awal tentu tidak mudah. 

Tanpa pengalaman beternak ayam petelur dalam skala besar, BUMDes Sedulang Jaya memulai dengan keyakinan bahwa kemandirian pangan adalah kebutuhan yang harus diperjuangkan. 

Tahun demi tahun mereka memperbaiki sistem, belajar dari kegagalan, dan menata manajemen produksi.

Hasilnya mulai terlihat. 

Kini, unit usaha ternak ayam petelur milik BUMDes Sedulang Jaya telah memiliki 2.000 ekor ayam petelur yang mampu menghasilkan 1.000 sampai 1.800 butir telur setiap hari.

Kapasitas produksi itu tidak hanya memenuhi kebutuhan telur yang ada di Manggar, tetapi juga merambah ke kecamatan lain seperti Gantung dan Damar dan Kelapa Kampit. 

“Alhamdulillah sekarang produksi kami sudah terserap di pasaran secara stabil. Bukan hanya di Manggar, tapi juga Gantung, Damar  dan Kelapa Kampit. Artinya, masyarakat mulai percaya dengan kualitas telur lokal kita,” ucap Ahmad.

Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan pangan lokal, kehadiran unit usaha peternakan ayam petelur ini juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar. 

Ahmad berharap, usaha ini bisa terus berkembang dan menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat Desa Lalang Jaya.

“Tujuan utama kami adalah menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan ekonomi desa, dan membantu warga memiliki usaha yang berkelanjutan,” pungkasnya. 

(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved