Pengakuan Karen Agustina Eks Dirut Pertamina Ditekan 2 Tokoh Nasional Bantu Riza Chalid

Karen mengaku ditekan oleh dua tokoh nasional agar memperhatikan perusahaan milik Riza Chalid, terkait proyek penyewaan

Editor: Alza
Kolase Tribunnews
KAREN AGUSTINA - Potret Karen Agustina (kiri) dan Riza Chalid (kanan). Karena mengaku dua tokoh nasional untuk membantu perusahaan Riza Chalid. 

Dalam sidang sebelumnya, Hanung Budya mengaku sempat menandatangani persetujuan penunjukan langsung PT Oiltanking Merak untuk kerja sama penyimpanan dan penyerahan BBM.                                                                                         

Ia menyebut keputusan itu diambil karena tekanan dari atasannya, Karen Agustiawan.

“Apabila saya tidak melaksanakan untuk menandatangani persetujuan penunjukan pemenang langsung yaitu PT Oiltanking Merak, saya akan dicopot karena tekanan dari Riza Chalid,” kata jaksa membacakan BAP Hanung.

Menurut Hanung, tekanan semakin jelas setelah Irawan Prakoso, yang dikenal dekat dengan Riza Chalid, menyampaikan rasa kecewa atas lambatnya proses kerja sama dengan PT Oiltanking Merak.

Hanung menafsirkan hal itu sebagai perintah yang harus ia jalankan.

“Artinya ini saya menafsirkan perintah dari pimpinan saya, kalau saya tidak melaksanakan maka bisa diartikan sebuah pembangkangan,” tuturnya.

Kasus ini menyeret nama Riza Chalid yang diduga menjadi beneficial owner dari PT Tangki Merak dan PT Orbit Terminal Merak.

Bersama anaknya Kerry Adrianto Riza dan Gading Ramadhan Joedo, Riza diduga menekan Pertamina untuk menyewa terminal milik PT Oiltanking Merak.

Tujuan mereka, agar aset tersebut dapat diakuisisi dan dijadikan jaminan kredit bank.           

Sayangnya, kerja sama itu tidak memenuhi kriteria pengadaan yang berlaku dan menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 285 triliun.

Atas tindakan tersebut, para terdakwa dijerat dengan Pasal 3 Ayat (1) jo Pasal 18 UU Tipikor jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Profil Karen Agustiawan

Melansir dari Wikipedia, Karen Agustiawan lahir 19 Oktober 1958.

Ia adalah Direktur Utama Pertamina periode 2009-2014.

Pada tahun 2011, Forbes memasukkan dia sebagai yang pertama di dalam daftar Asia's 50 Power Businesswomen.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved