Dulu Banting Tulang Jualan Sayur, Kini Safitri Raup Penghasilan Rp233 Juta Seminggu

Ringkasan Berita:

• Kisah Melda Safitri, ibu dua anak asal Aceh Singkil, diceraikan suami
• Dulu dia banting tulang berjualan untuk menghidupi keluarga
• Kini sukses meraih Rp233 juta seminggu lewat proyek bisnis Shella Saukia.

 

POSBELITUNG.CO - Sengsara membawa nikmat.

Mungkin kalimat itulah yang cocok untuk menggambarkan kisah hidup Melda Safitri.

Dia adalah ibu dua anak asal Aceh Singkil, yang diceraikan suaminya dan viral di media sosial.

Suami menceraikan Safitri, tiga hari menjelang dilantik sebagai ASN PPPK di Aceh Singkil.

Kini kehidupan Safitri, menjadi sorotan publik setelah kisah pilunya berubah menjadi kisah sukses luar biasa.

Setelah diceraikan oleh suaminya yang baru saja lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), nasib Melda berbalik 180 derajat.

Dulu, ia dikenal sebagai perempuan tangguh yang banting tulang menghidupi anak-anaknya dengan berjualan di pasar.

Namun kini, Melda sukses meraih penghasilan fantastis setelah bergabung dengan proyek bisnis besar milik pengusaha dan influencer asal Aceh, Shella Saukia.

Ia menjadi bagian dari Live Project Shella Saukia (SS Project) yang digelar sejak 26 Oktober hingga 1 November 2025.

Dalam unggahan Instagram Shella Saukia pada Minggu (2/11/2025), terungkap bahwa Melda berhasil mengumpulkan pendapatan mencapai Rp233 juta hanya dalam waktu satu minggu.

Shella menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan hasil kerja profesional Melda bersama timnya, bukan berasal dari endorse atau donasi publik.

“Ini murni hasil kerja keras. InsyaAllah SS masih akan live bareng Melda sampai dia pulang ke Aceh.

Semua dibayar sesuai rate, dan semua pihak dapat berkahnya,” tulis Shella.

Baca juga: Safitri Raup Rp233 Juta per Minggu Usai Cerai, Penghasilannya Fantastis

Sebelumnya, kisah Melda viral setelah diceraikan oleh suaminya, JS, seorang anggota Satpol PP Aceh Singkil, pada 15 Agustus 2025, hanya dua hari sebelum menerima SK PPPK.

Ironisnya, Melda bahkan sempat membeli atribut Korpri untuk suaminya dari hasil jualan cabai dan gorengan.

Namun, rumah tangga yang dibangun dengan perjuangan justru berakhir dengan talak.

Melda menceritakan bahwa perpisahan mereka bermula dari pertengkaran kecil karena tak ada lauk di meja makan.

Suaminya pulang kerja dalam keadaan emosi dan memarahi dirinya tanpa sebab jelas.

Pertengkaran itu berlanjut hingga malam hari dan membuat sang suami akhirnya pergi meninggalkan rumah.

Keesokan harinya, amarah suaminya kembali meledak, hingga akhirnya mengucapkan kata cerai saat Melda sedang mencuci piring.

“Dia bilang, ‘Kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3,’ lalu pergi membawa bajunya,” ujar Melda dengan nada lirih.

Tiga hari kemudian, sang suami resmi dilantik menjadi PPPK.

Melda meyakini perceraian itu bukan karena persoalan rumah tangga, tetapi karena ambisi jabatan.

Kini, kehidupannya berubah drastis.

Ia bukan lagi pedagang kecil, melainkan bintang live shopping dengan penghasilan ratusan juta rupiah per minggu.

Kisah Melda menjadi bukti bahwa di balik luka dan pengkhianatan, selalu ada peluang untuk bangkit dan membuktikan diri.

Namun JS, mantan suami Safitri membantah pengakuan ibu dua anak tersebut.

Menurut JS, perceraian itu terjadi lantaran pertengkaran yang terjadi terus menerus.

Bukan karena dia akan dilantik sebagai PPPK.

Diakui JS, Safitri membolak-balikkan fakta. Dia tak pernah menyuruh Safitri berjualan sayur, untuk mencari nafkah. (*)