News

Sosok Bripda Waldi Pelaku Pembunuhan Dosen Wanita di Jambi, Ini Dugaan Motifnya

Bripda Waldi diduga menggunakan rambut palsu (wig) saat keluar masuk rumah korban.

Editor: Kamri
Tribun Jambi/Sopianto
KASUS PEMBUNUHAN - Kediaman milik dosen EY (37) di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo dipasangi garis polisi pada Minggu (2/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Kasus pembunuhan EY (37) dosen muda di Muara Bungo, Jambi terungkap.
  • Polisi menangkap Bripda Waldi anggota Polres Tebo di rumahnya di Tebo.
  • Ditemukan bekas kekerasan pada tubuh korban berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah.

 

POSBELITUNG.CO - Sosok Bripda Waldi (22) menyita perhatian menyusul terungkapnya kasus pembunuhan yang dialami EY (37), seorang dosen muda di Muara Bungo, Jambi.

Jejaknya terungkat berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah EY.

Sosok Bripda Weldi merupakan seorang anggota polisi yang saat ini bertugas di Polres Tebo, Jambi.

Kini, dia ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan pembunuhan EY seorang dosen wanita di Kabupaten Bungo tersebut.

Ey merupakan seorang dosen dan aktif mengajar.

Ia juga diketahui menjadi Ketua Program Studi S1 Institut Agama dan Kesehatan (IAK) Setih Setio Muara Bungo.

Sementara Bripda Waldi adalah anggota polisi yang berdinas di Polres Tebo.

Brigadir Polisi Dua atau Bripda adalah Bintara tingkat satu dalam kepangkatan di kepolisian.

Walau pelaku merupakan seorang anggota kepolisian, Kapolred Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono memastikan proses hukum terhadap pelaku akan berjalan transparan dan profesional.

Dalam melancarkan aksinya dan menghindari jejak di kamera pengawas, Bripda Waldi diduga menggunakan rambut palsu (wig) saat keluar masuk rumah korban.

Ia sengaja menggunakan rambut palsu untuk mengelabui pengawasan kamera yang terpasang di Perumahan Al Kausar, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo.

“Pelaku ini memakai wig, rambut palsu, untuk keluar masuk rumah. Ini untuk mengelabui CCTV dan warga.

Jadi yang terlihat adalah orang gondrong,” jelas Natalena. AKBP Natalena, Minggu (2/11/2025) sore dikutip dari Tribunjambi.com.

Hasil pemeriksaan jenazah ditemukan bekas kekerasan pada tubuh korban.

Polisi belum mengetahui pasti bagaimana kekerasan yang dilakukan pelaku.

Dokter pemeriksa RSUD H Hanafie Muara Bungo, dr Sepriadi mengungkapkan luka lebam ditemukan di sejumlah bagian tubuh korban, seperti di bagian wajah.

Hasil visum juga menemukan ada benjolan di bagian belakang kepala korban.

Termasuk memar di bahu kanan dan kiri.

"Ditemukan lebam di seluruh bagian wajah, dan ada benjolan di kepala belakang berukuran sekitar 13 x 10 sentimeter," kata dr Sepriyedi usai melakukan pemeriksaan di RSUD H Hanafie.

Ada juga luka pada leher yang diduga akibat benturan benda tumpul atau tajam.

"Habis itu ditemukan juga lebam di bagian leher," ujarnya.

Tim medis pun menemukan dugaan adanya kekerasan seksual.

Kondisi ini ditandai ditemukannya cairan pada area organ intim korban.

Berdasarkan kondisi jenazah, korban diperkirakan telah meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan.

Hal ini ditunjukkan oleh keluarnya darah berwarna gelap dari mulut dan hidung sebagai tanda awal proses pembusukan.

Saat pertama kali ditemukan, korban berada di atas tempat tidur dalam kondisi tertutup sarung dan masih mengenakan sebagian pakaian.

Bripda Waldi pun diketahui mengambil barang berharga korban di antaranya mobil, sepeda motor, handphone, dan perhiasan.

Diduga pembunuhan tersebut dipicu persoalan asmara.

Bripda Waldi yang meminta untuk kembali menjalin cinta, ditolak korban.

Kasus pembunuhan ini terungkap berawal dari kekhawatiran rekan-rekan korban di IAK SS Muaro Bungo.

Korban sudah dua hari tidak hadir mengajar dan tidak merespons panggilan telepon.

Rekan korban kemudian mendatangi rumahnya pada Sabtu (1/11/2025).

Ternyata rumah korban dalam keadaan terkunci.

Rekan-rekan korban yang curiga lantas memanggil warga setempat untuk membantu mendobrak pintu.

Begitu pintu terbuka, korban ditemukan tergeletak di atas tempat tidur dalam kondisi wajah tertutup bantal.

Atas temuan itu, warga kemudian melaporkan temuan itu ke polisi.

Polisi pun bergerak cepat mengungkap kasus tersebut.

Tak lama kemudian, polisi berhasil menangkap Bripda Waldi di rumahnya di Tebo.

(Tribunnews.com/Tribunjambi.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved