Pelda Christian Dilaporkan Hidup dengan Wanita Lain Tanpa Menikah, Ayah Prada Lucky Terancam PTDH

Christian Namo merupakan ayah Prada Lucky, prajurit TNI yang meninggal dunia di asrama karena dianiaya senior.

Editor: Alza
Tangkapan layar YouTube Kompas TV/POS-Kupang/Irfan
AYAH PRADA LUCKY - Pelda Christian Namo (kiri), ayah Prada Lucky Namo, dan 17 terdakwa (kanan) pelaku penganiayaan Prada Lucky. Pelda Christian Namo, ayah dari Prada Lucky Namo kini diperiksa Denpom IX/1 Kupang terkait pelanggaran disiplin prajurit.   

  • dalam waktu kurang dari lima tahun sejak pernah dijatuhi pidana karena kejahatan yang sama;

  • dua orang atau lebih bersama-sama atau sebagai bagian dari persekongkolan jahat;

  • sambil menghasut militer lainnya;

  • melakukan kejahatan itu dalam suatu pertempuran dengan musuh. 

Jika kejahatan tersebut dilakukan dalam dua atau lebih kondisi seperti ayat (3) nomor 1 s.d. 5, maka maksimum ancaman pidana ditambah dengan setengahnya. 

Apabila perintah itu mengenai gerakan nyata terhadap musuh atau pemberantasan bahaya laut/udara secara seketika, pelaku diancam dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau sementara maksimum dua puluh tahun. 

Proses Hukum Kasus Kematian Prada Lucky Transparan

Hendro juga membantah informasi yang menyebut bahwa Pelda Christian Namo tidak mendapat informasi menyangkut proses hukum terkait kasus kematian putranya.

Hendro mengungkapkan telah memberikan penjelasan kepada Christian terkait hal tersebut.

Ia menegaskan proses hukum terhadap kasus kematian Prada Lucky berjalan transparan dan sesuai ketentuan hukum militer yang berlaku.

Ia juga menyatakan terus memantau jalannya persidangan dan penegakan hukum dilaksanakan sesuai aturan.

"Jadi tidak benar kalau ada bilang, ayahandanya, Pelda Christian tidak mendapat informasi.

Yang bersangkutan juga sudah saya panggil bahwa sekarang prosesnya ada di oditur militer, peradilan militer," ujar Hendro.

"Karena kita dari Korem tidak bisa mengintervensi. Berkas dari penyidik sudah disampaikan ke oditur militer.

Sebagai pimpinan wilayah saya menekankan kepada seluruh komandan agar selalu memberikan jam komandan kepada satuannya agar hal ini tidak terjadi lagi," lanjutnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved