Video

Trump Moderatkan Pandangan, Setujui Peran Keamanan Hamas di Gaza

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan dukungannya terhadap langkah Hamas untuk

Penulis: Ilham Pratama | Editor: Kamri

POSBELITUNG.CO - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan dukungannya terhadap langkah Hamas untuk melaksanakan operasi keamanan internal di Jalur Gaza.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah Hamas mengerahkan pasukan guna meredam kekacauan dan aksi penjarahan di wilayah yang porak-poranda akibat konflik panjang.

Mengutip laporan Al Arabiya, Trump menilai bahwa tindakan Hamas itu bertujuan untuk mengatasi masalah keamanan di Gaza.

“Mereka ingin menghentikan masalah, dan kami memberikan persetujuan untuk waktu tertentu,” ujar Trump dalam keterangannya.

Langkah Hamas ini dimaksudkan untuk mengisi kekosongan keamanan serta menekan tindakan kriminal di wilayah tersebut.

Hampir dua juta warga Gaza kini mulai kembali ke rumah-rumah mereka yang sebagian besar telah hancur akibat perang.

Trump menambahkan bahwa situasi itu berpotensi menimbulkan kekacauan baru, sehingga diperlukan sistem keamanan yang memadai.

“Kami hanya ingin agar semuanya tetap aman,” tegasnya.

Baca juga: Presiden Prabowo Beri Reaksi saat Dapat Pujian dari Donald Trump di KTT

Namun, di tengah pelaksanaan operasi itu, pasukan keamanan Hamas dilaporkan terlibat bentrokan sengit dengan kelompok yang disebut “geng berbahaya” di Kota Gaza.

Menurut laporan Reuters, sumber keamanan Palestina menyebutkan bahwa bentrokan tersebut menewaskan 32 anggota geng yang dituduh menjarah bantuan kemanusiaan, serta enam anggota Hamas.

Meskipun Amerika Serikat memberikan izin sementara terhadap operasi itu, rencana perdamaian 20 poin yang digagas Trump tetap menuntut agar Hamas melucuti senjatanya dan mengakhiri kekuasaan di Gaza pada tahap berikutnya.

Hamas menolak keras syarat tersebut dan menegaskan bahwa pelucutan senjata bukan hal yang dapat dinegosiasikan.

Sementara itu, Hamas dan Israel telah memulai proses pertukaran sandera dan tahanan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Gaza.

Dalam kesepakatan ini, Hamas membebaskan 20 sandera Israel yang masih hidup, sementara Israel melepaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina dari penjaranya.

Al Jazeera melaporkan bahwa suasana haru menyelimuti Israel pada Senin (13/10/2025) pagi, setelah tujuh sandera pertama diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah di Jalur Gaza.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved