Video

Di Balik Lobster Istana! Eks Relawan Bongkar Obrolan Panas dengan Jokowi Soal Whoosh

Kendati berstatus pimpinan relawan, Budianto menjadi sosok yang mengkritisi gagasan Jokowi itu.

Penulis: Disa Aryandi | Editor: Alza

Cepat sekali dan bagus. Enak sekali. Xi Jinping nanya, "Bapak mau?" kata Jokowi seperti diceritakan Agus.

Agus pun menyayangkan perpindahan kerja sama Indonesia dari dengan Jepang berpindah dengan China.

"Jepang gini, kalau kita bicara loan itu detail banget dan dan ribet.

Tapi setelah itu selesai kayak MRT kan selesai. Kalau di China kebalikannya gampang di depan sekarang susahnya di belakang," jelasnya.

Waketum Projo 2014-2019, Budianto Tarigan mengungkap pertemuannya dengan Jokowi di Istana pada periode pertama Jokowi menjabat presiden.

Budianto yang menjabat pimpinan kelompok relawan Jokowi saat itu itu membeberkan, Istana intensif membuka pintu bagi relawan untuk diskusi dengan RI 1.

Ia memaparkan, pada satu pertemuan, setelah kemenangan pada Pilpres 2014, Projo dan kelompok relawan lain menghadap langsung dengan Jokowi.

Pada forum formal, Budianto mewakili Projo, bicara tentang sejumlah isu, termasuk Whoosh.

Ia mempertanyakan urgensi proyek Whoosh sementara akses Jakarta-Bandung bisa ditempuh menggunakan mobil dan kereta Argo Parahyangan yang jarak tempuhnya tidak jauh beda, dua sampai tiga jam.

"Ketika bicara masalah Whoosh, saya langsung ngomong, 'Pak Jokowi, ini apakah soal kereta api cepat Jakarta Bandung ini sudah layak?"

"Dari sisi urgensi, kemanfaatan dan kemampuan ekonomi, ibaratnya itu, visibility studynya sudah oke belum, Pak?" Budianto menceritakan pertanyaannya kepada Jokowi, saat hadir menjadi narasumber di podcast Forum Keadilan, Youtube @forumkeadilanTV, tayang Sabtu (25/10/2025).

Budianto juga menjelaskan argumen kontranya terhadap Whoosh dengan mempertimbangkan geliat ekonomi yang terbantu dari pengguna kendaraan pribadi sepanjang jalan.

"Karena Pak, setahu saya ya sepertinya saya yakini dengan subjektivitas saya belum saatnya nih Pak ke Bandung itu waktu tempuh bisa dua jam pakai mobil pribadi.

Belum lagi sarana yang lain banyak Pak, travel, mobil bus, Argo Parayangan juga sebenarnya masih layak."

"Mobil pribadi juga banyak, Pak, yang pakai mobil pribadi ke sana malah lebih nyaman saya bilang."

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved