Pengaruh Miras Bawa Petaka, Tiga Korban Tewas Setelah Lakalantas dan Korban Pembacokan
Pengaruh minuman keras (miras) membawa petaka hingga korban jiwa dari kecelakaan lalu lintas, korban pembacokan luka 15 jahitan
Belum ada penjelasan dari petugas, terhadap hasil pengembangan dari pihak yang kedapatan membawa arak maupun penjual, untuk mengetahui asal muasal dan sumber arak tersebut.
Asal muasal arak yang beredar di Belitung, tidak menutup kemungkinan produksi lokal maupun kiriman dari luar Pulau Belitung.
Adanya pasokan arak dari luar ke Belitung ini terbukti dari terungkapnya pengiriman arak dari Pulau Bangka.
Seperti pengungkapan oleh Polsek Badau pada, hari Kamis (29/12/2016) lalu.
Polsek Badau memeriksa truk mambawa muatan, di sekitar Pelabuhan Tanjung Ru, Kecamatan Badau, Kamis (29/12/2016) dini hari.
Petugas yang sedang melaksanakan operasi lilin 2016 saat itu mendapati ratusan liter arak di dalam jeriken, diangkut dengan truk BN B 9742 BDB, yang baru tiba dari Bangka dengan menggunakan kapal penyeberangan.
Untuk mengelabui petugas dari pengangkutan miras tersebut, jeriken berisi arak dibungkus lagi dengan kardus dan diikat dengan tali, agar tidak kelihatan arak isi dari jeriken tersebut.
Lalu kardus berisi jeriken arak ini dimasukan diantara pipa besi berukuran besar berwarna silver, sehingga dilihat dari secara kasat mata, kardus tersebut berisi paket barang biasa.
Namun petugas lebih jeli saat memeriksa isi dari kardus dari muatan truk, yang dikendaria Zul (46) warga Pangkalpinang ini.
"Semuanya ada 40 jeriken, dan total araknya ada sekitar 800 liter. Barang-barang ini semua dari Bangka, dan untuk disebar ke Pulau Belitung," Iptu Chandra Satria Adi Pradana, Kamis (29/12/2016).
Siapa pemilik dari arak di Bangka dan pihak di Belitung yang menerima kiriman arak tersebut, belum diketahui secara pasti dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. (n3)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/arak_20170101_144441.jpg)