Politisi PBB Ini Pertanyakan Alasan PT Timah 'Sentuh' Laut Pulau Belitung
Pernyataan ini, kata Koko, banyak didengar dan diketahui oleh para mantan Karyawan timah yang mengalami PHK oleh PT Timah pada tahun 1990-an
Penulis: Dedi Qurniawan |
Koko mengatakan, masyarakat Beltim tidak begitu paham soal eksplorasi dan ekploitasi, apalagi kedua-duanya saling keterkaitan karena ekplorasi adalah tahapan awal untuk mengetahui kandungan timah di lepas pantai.
Soal ini tentu ada resistensi bagi masyarakat.
"Pengeboran yang dilakukan PT Timah dengan kapal Bor bisa kedalaman hingga 30 - 60 Meter dengan mengambil sample setiap 2 meter dan jenis lapisan tanah yang berbeda-beda. Apakah ke depan PT. Timah akan melakukan ekploitasi atau operasi produksi tentu sangat tergantung dari hasil ekplorasi dan analisa yang didapatkan. Namun untuk kegiatan lanjutan seperti ekploitasi, PT Timah tidak boleh serta merta melakukan penambangan lepas pantai dengan KIPnya, pemerintahan daerah Kabupaten Beltim perlu mengetahui seluk beluk legalitasnya, meskipun kewenangan sudah di Provinsi. Apalagi suara masyarakat banyak yang pro kontra atas keberadaannya, tentu Pemerintah daerah harus ambil sikap, menolak atau menerima dengan dengan segala konsekuensinya," beber Koko.
Koko mengatakan, saat ini Beltim, atau Belitong pada umumnya berhadapan dengan perusahaan BUMN yang notabene perusahaan plat merah yang dulu pernah menginjakkan kaki puluhan tahun di Pulau Belitung dan sekarang akan kembali lagi.
Tentu, kata dia, masyarakat ingin tahu apa alasan yang paling mudah dipahami sehingga upaya PT Timah untuk kembali menambang lebih jelas.
"Tentu keadaan sekarang jauh berbeda dengan tempo dulu, apalagi sejak PT Timah tidak lagi beroperasi di Pulau Belitung, daerah ini sudah berkomitmen untuk membangun sektor wisata baharinya. Namun ketika ini sedang digalakkan, muncul lagi suatu kondisi yang akan menguras energi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menerima atau menolak upaya ini. Akankan keberadaan KIP PT Timah lebih menguntungkan bagi masyarakat daerah, atau malah sebaliknya, berdasarkan fakta-fakta yang ada selama ini. Adakah sektor-sektor hilir yang di buat oleh PT. Timah, yang hingga kini bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Belitong. "Sekali lagi sebagai pribadi, dengan rasa hormat saya menolak dilakukan ekploitasi tanpa maksud untuk menghambat investasi di daerah," tutur Koko. (*)
