Berita Belitung
Telegram Paten Transaksi Jual Beli Online Produk Pertanian di Belitung, Penjualan Hindari Kerumunan
Salah satu Group Telegram Pasar Tani Online (Paten), selasa (28/4/2020) sudah mulai ramai dipergunakan oleh masyarakat.
Penulis: Disa Aryandi |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG-- Salah satu Group Telegram Pasar Tani Online (Paten), selasa (28/4/2020) sudah mulai ramai dipergunakan oleh masyarakat.
Aplikasi ini di pergunakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, untuk memanfaatkan pemasaran produk pertanian secara online.
Kali pertama Group Telegram Paten ini ada, Jumat (24/4/2020) pekan kemarin dan diresmikan langsung oleh Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) dengan mengirimkan pesan pertama. Hingga hari ini Group Paten ini sudah memiliki 879 member.
"Itu ada penjual dan pembeli, jadi mereka melakukan transaksi jual beli langsung di dalam aplikasi ini. Kalau deal, maka langsung di antar ke konsumen, dan ini memang sudah dipersiapkan untuk menghindari terjadi ya kerumunan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung Destika Effenly kepada Posbelitung.co, Selasa (28/4/2020).
Cara pemasaran tersebut di fungsikan untuk menghindari terjadinya kerumunan, sebagai bentuk pencegahan covid-19.
Cara untuk masuk ke Group Paten ini, yaitu masyarakat tinggal melakukan download aplikasi Telegram dan meminta salah satu member memasukan ke dalam group.
"Banyak yang melakukan transaksi jual beli beberapa hari ini. Kami tidak memanfaatkan group WA (whatsapp), karena kalau WA member nya terbatas, kalau ini tidak ada batasan," ucapnya.
Adanya Group Paten ini, sebagai salah satu cikal bakal masyarakat maupun petani untuk bisa memanfaatkan teknologi.
Terutama dalam memasarkan produk pertanian, sebab sesuai dengan perkembangan zaman, teknologi sekarang ini sudah menjadi prioritas.
"Ya kami ingin membiasakan petani, dan warga untuk memanfaatkan teknologi - teknologi seperti ini. Ini memang baru di Tanjungpandan, kenapa nanti di setiap kecamatan lakukan seperti ini juga dan petani langsung bisa membuat nya, agar dalam tahapan pemasaran tidak sulit, dan itu memang yang kami harapkan," ungkap Destika.
Kata Destika, group ini dibentuk awalnya lanjutan dari pasar tani yang setiap pekan memasarkan produk pertanian. Namun yang terjadi disini, setelah melakukan pemasaran, banyak yang melakukan transaksi melalui jalur pribadi (japri).
"Ya kami inginnya mereka melakukan transaksi di situ sampai selesai. Ini macam-macam, dari mulai hasil pertanian, hingga bumbu masakan ada semua, dan dari sini muncul lagi yang nama nya jasa pengantar serta jasa titip belanja (Jastip), ini yang kami mau, jadi perputaran ekonomi bukan hanya antar satu dua orang, tapi berputar," jelasnya.
Untuk group ini, memang ada oknum - oknum yang beberapa kali menyalahi aturan. Misalkan memasukan jasa jual mobil dan cuci helm, sehingga tidak sesuai dengan peruntukan group.
"Ini kemarin saya prikik (peringatan), dan ini kedepan nya mau tidak mau kita harus memanfaatkan teknologi. Ini ada yang jual sayur dari kebun langsung, hidroponik, maupun dari pasar tradisional. Tapi kalau sayur banyak hidroponik," beber Destika. (Posbelitung.co/Disa Aryandi)