Nelayan Beltim Tolak TI Rajuk
Tanggapi Aksi Nelayan dan Aktivis Tolak TI Rajuk, Kapolres Beltim: Senin Tindak Tegas Jika Membandel
Kapolres Belitung Timur AKBP Jojo Sutarjo mengatakan akan menindak tegas TI rajuk yang beroperasi di Kawasan Mangrove dan DAS Manggar
Penulis: Bryan Bimantoro | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Namun sampai batas waktu yang ditentukan aktivitas itu belum juga berhenti, bahkan semakin ramai bermunculan.
"Ini aksi yang kesekian kali dilakukan, sebelumnya juga sudah pernah dibawa ke DPRD namun persoalan ini justru semakin melebar," ujar koko Sabtu, (20/6/2020).
Pria yang juga mejabat sebagai anggota DPRD Belitung Timur sudah berulangkali menyampaikan aktivitas tersebut kepada pemerintah daerah, namun hingga aksi ini terjadi belum ada perkembangan yang berarti.
"Maka masyarakat mencoba untuk mengingatkan kembali melalui aksi ini, agar ada upaya penegakkan hukum di DAS tersebut," sebutnya.
Menurutnya dalam Kawasan DAS apalagi terdapat hutan mangrove sangat dilarang oleh UU untuk dilakukan kegiatan penambangan.
Hutan Mangrove merupakan hutan yang dijaga kelestariannya karena memiliki fungsi ekologi yang sangat banyak.
Nelayan-nelayan pesisir di sepanjang DAS sudah puluhan tahun mencari nafkah dengan memanfaatkan habitat yang ada seperti kepiting, udang, ikan, kerang, dan lain-lain.
Sementara itu nelayan pesisir dalam orasinya menyampaikan agar pemerintah dapat bersama sama menjaga kawasan DAS karena mereka sudah menjadi bagian dari DAS.
Aktivis lingkungan, Yudi Amsoni yang bersama-sama melakukan aksi mengatakan bahwa gerakan ini adalah murni dari hati untuk penyelamatan sungai yang tersisa.
Dia memohon kepada penegak hukum agar jangan lemah dalam menjaga Kawasan DAS yang notabene ada UU yang mengaturnya.
Aksi yang dilakukan ini juga merupakan bentuk kekecewaan mereka kepada penegak hukum yang lamban dalam menuntaskan masalah.
Hutan Mangrove Hancur, Fordas Beltim Ancam Bawa Massa Lebih Banyak
Aksi damai oleh nelayan, aktivis, dan Fordas Beltim dan Provinsi menentang beroperasinya TI rajuk di Kawasan Mangrove dan Daerah Aliran Sungai Manggar berlangsung kondusif, Sabtu (20/6/2020).
Ketua Relawan Fordas Beltim Yudi Senga menegaskan jika dalam seminggu aparat dan penambang tidak membereskan TI rajuk di kawasan tersebut, ia mengatakan akan mengadakan aksi lagi.
"Jangan salahkan masyarakat jika mengambil tindakan sendiri karena ketidakmampuan aparat menegakkan hukum di kawasan ini," kata Yudi kepada posbelitung.co di tengah aksi.
