Perang Rusia dan Ukraina

Rusia Tak Mau Main-Main Lagi, Kerahkan Jet Tempur Canggih Dilengkapi Rudal, Ukraina dalam Bahaya

Diam-diam Rusia menerbangkan pesawat tempur tercanggihnya Sukhoi SU-35 dilengkapi rudal antiradiasi kecepatan supersonik untuk menggempur Ukraina

Editor: Hendra
(Igor Krapivin/shutterstock)
Jet tempur canggih multiperan buatan Rusia Sukhoi Su-35 

Rudal KH31 milik Rusia dirancang memiliki kecepatan sangat tinggi, mampu terbang jauh, anti-radar dan bisa mematikan penjejaknya saat diserang.

Kecepatan tinggi rudal ini berguna untuk mengurangi resiko tertembak, karena dia harus menerobos sistem pertahanan musuh untuk menghancurkan radar penjejak (air search radars) dan fire control radar.

Lantaran ditugaskan menghancurkan stasiun radar lawan, Kh-31P didesain menggunakan pemandu radar pasif untuk sistem anti radiasi.

Konflik Rusia-Ukraina Menarik Tentara Bayaran

Invasi Rusia ke Ukraina sebagian bertumpu pada tentara yang disediakan oleh perusahaan militer swasta Rusia yaitu Wagner Group. 

Rusia dilaporkan merekrut ribuan tentara bayaran dari Wagner Group serta pejuang Suriah yang juga ikut bergabung dalam serangan Ukraina.

Juru bicara Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan tentara bayaran ini tidak akan diperlakukan seperti tawanan perang dan akan dikenakan pertanggungjawaban pidana.

Melansir dari situs news18.com, Kamis (10/3/2022) sebenarnya tidak hanya Rusia yang menggunakan tentara bayaran, negara Barat diketahui juga merekrut tentara bayaran.

Berdasarkan laporan dari media BBC, terlihat ada permintaan untuk pekerja keamanan yang dibayar ini, yang terdiri dari mantan tentara yang memiliki ketrampilan dan taktik untuk berperang.

Tentara Bayaran dan peran Mereka selama perang

Tentara bayaran adalah warga sipil yang dibayar untuk melakukan operasi militer dalam perang.

Mereka memiliki keahlian militer atau seorang profesional yang dipekerjakan oleh negara atau negara bagian, tanpa memperhatikan kepentingan politik.

Dikutip dari news18.com, Seorang tentara bayaran memiliki beberapa karakterirstik berbeda.

Arah kerja mereka lebih dimotivasi untuk mendapat keuntungan daripada hal-hal bersifat politik.

Perusahaan yang memasok tentara bayaran ini juga terstruktur sebagai bisnis dan bahkan diperdagangkan di Wall Street dan bursa efek London Stock Exchange.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved