Berita Belitung
Kepala Sekolah Bantah Ada Pencabulan 14 Siswinya oleh Penjaga Sekolah
Pelecehan seksual kepada anak ini diketahui setelah salah satu anak bercerita kepada orang tuanya, lalu melapor ke LPA.
Penulis: Bryan Bimantoro |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Dilaporkan telah terjadi kasus diduga pelecehan seksual di sebuah sekolah dasar Negeri di Kelapa Kampit, Belitung Timur.
Kasus itu diungkapkan oleh Kepala Lembaga Perlindungan Anak Belitung Timur, Imelda Handayani pada Rabu (30/3/2022).
Kepala sekolah, Jemaie membantah adanya tindakan pencabulan yang dialami oleh 14 siswinya. Dia mengatakan itu hanya sebatas bercanda antara orang tua dan anak.
"Bukan pencabulan itu cuma becangek. Bukan seperti yang beredar di luar ceritanya. Sedikit-sedikit la, antara orang tua dan anak saja," kata Jemaie dikonfirmasi posbelitung.co, Rabu (30/3/2022).
Dia menyebutkan tindakan penjaga sekolah tersebut yakni pegang-pegang wajah dan badan dari 14 siswi tersebut. Diketahui mereka duduk di kelas 4, 5 dan 6 di SD tersebut.
Namun demikian dia mengakui penjaga sekolah yang diduga melakukan tindakan tersebut sudah diberhentikan. Dia memberhentikan penjaga sekolah tersebut sejak tiga bulan lalu.
"Sudah dihentikan tiga bulan lalu," kat a Jemaie.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah 14 anak SD di Kelapa Kampit diduga mengalami pelecehan seksual oleh penjaga sekolahnya.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Belitung Timur Imelda Handayani kepada posbelitung.co, Rabu (30/3/2022).
Imelda mengungkapkan pelecehan seksual kepada anak ini diketahui setelah salah satu anak bercerita kepada orang tuanya, lalu melapor ke LPA.
"Iya kami saat ini sedang mengadvokasi kasus pencabulan di SD tersebut. Korbannya berjumlah 14 orang dan semuanya perempuan di kelas 4, 5 dan 6," kata Imelda.
Imelda mengatakan kejadian itu terjadi sekitar dua minggu yang lalu. Namun, mirisnya dia menyebutkan pihak sekolah tidak mau melaporkan hal tersebut karena alasan kasihan.
"Juga ada orang tua yang mengikhlaskan dan memaafkan pelaku karena alasan pelaku orang yang sudah tua. Tapi kan ini berarti upaya menormalisasi atau mewajarkan tindakan pelecehan seksual. Ini jangan sampai terjadi," kata Imelda.
(Posbelitung.co/BryanBimantoro)
