Perang Rusia dan Ukraina

Amerika Pusing Hadapi Inflasi, Antony Blinken Minta Bantuan China, G20 Mau Desak Rusia Kirim Pangan 

Jatuhkan sanksi ke Rusia kini Amerika Serikat alami inflasi parah, berharap minta bantuan China dan G20 desak Rusia beri bantuan

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
AFP
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken 

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat menteri Bali, tetapi pertemuan antara dia dan Blinken tidak diharapkan. Keduanya belum bertemu semenjak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina.

Sebelum terjadinya invasi Rusia ke Ukraina, China dan Rusia mengumumkan kemitraan “tanpa batas”, yang juga dikecam oleh Washington.

Namun para pejabat AS mengatakan mereka belum melihat China menghindari sanksi atau memberikan peralatan militer ke Rusia.

Baca juga: Amerika Dikepung Rusia dan China, Jendral AS Akui Berisiko Bila Berkonflik, Kini Ekonomi Saja Hancur

Namun, China telah menolak untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan telah mengkritik sanksi Barat terhadap Moskow.

G20 Hendak Desak Rusia

Imbas perang Rusia dan Ukraina mempengaruhi perekonomian global.

Dikhawatirkan bila perang Rusia dan Ukraina ini tak selesai, masyarakat global terancam kekurangan pasokan pangan dan energi.

Melalui pertemuan G20 minggu ini di Bali, para menteri luar negeri akan turut membahas mengenai ketahanan pangan dan energi yang saat ini tengah menjadi perhatian di seluruh dunia.

Selain membahas ketahanan pangan dan energi, pertemuan ini juga akan mendesak Rusia untuk mendukung upaya PBB membuka kembali jalur laut yang diblokir oleh pasukan Rusia.

Dilansir dari Reuters, Rabu (6/7/2022) Ramin Toloui, asisten menteri luar negeri untuk urusan ekonomi dan bisnis, mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan meningkatkan keamanan energi dalam sesi utama para menteri G20 pada hari Jumat (8/7/2022) dan dalam pertemuan bilateral di Bali.

"Negara-negara G20 harus meminta pertanggungjawaban Rusia dan bersikeras mendukung upaya PBB yang sedang berlangsung untuk membuka kembali jalur laut untuk pengiriman biji-bijian," kata Toloui.

Baca juga: Mau Bantu Ukraina, Amerika Tak Punya Uang Lagi, Senator Suruh Joe Bideng Ngemis Pinjam ke China

“Entah itu terjadi di tingkat G20, atau di tingkat masing-masing negara G20, itu poin penting yang akan disampaikan Blinken,” imbuhnya.

Sementara itu, Diplomat utama AS untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink mengharapkan adanya pertukaran pandangan secara terbuka mengenai masalah di Ukraina, ketika Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela G20.

"Ini akan menjadi kesempatan lain untuk menyampaikan keinginan kami tentang apa yang kami harapkan untuk dilakukan dan tidak dilakukan China dalam konteks Ukraina," katanya.

Sebelum terjadinya invasi Rusia ke Ukraina, China dan Rusia mengumumkan kemitraan tanpa batas. Tetapi para pejabat AS mengatakan mereka belum melihat China mendukung sanksi yang dipimpin AS terhadap Moskow.

Namun, China menolak untuk mengutuk tindakan Rusia dan mengkritik sanksi Barat yang luas.

Para pejabat AS juga telah memperingatkan konsekuensi, termasuk sanksi, jika China mulai menawarkan dukungan material untuk membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina.

(Tribunnews.com/Mikael Dafit Adi Prasetyo)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved