Berita Pangkalpinang

TPID Kota Pangkalpinang Sidak Gudang Sembako, Antisipasi Lonjakan Harga di Pasar

Saat ini memang diperlukan pengawasan dari TPID Kota Pangkalpinang untuk selalu memonitor ke lapangan langsung agar tidak terjadi lonjakan harga.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam saat melakukan sidak ke distributor telur ada di daerah itu, Rabu (7/9/2022). Harga telur mengalami penurunan dari Rp1.850 menjadi Rp1.750 per butir. 

Kendati demikian kata Radmida, pihaknya intens melakukan monitoring ketersediaan bahan pokok. Sebab, jika bahan pokok mengalami kelangkaan, maka dapat berdampak pada kenaikan harga, terlebih saat ini terjadi kenaikan harga BBM.

Dalam waktu dekat pada bulan September ini guna mengatasi inflasi dan kenaikan harga sembako, pihaknya akan menggelar pasar murah dengan menggandeng Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang.

"Kami sedang lagi melakukan perencanaan untuk membuat kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat yang berdampak inflasi ini, pertama nanti ada kegiatan pasar murah," kata Radmida.

Kenaikan BBM Belum Berdampak Kenaikan Harga

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Agus Taufik mengungkapkan, berdasarkan hasil sidak yang dilakukan TPID kenaikan harga BBM belum berimbas kepada kenaikan sejumlah harga sembako di Pangkalpinang.

Hal ini dikarenakan pasokan bahan pokok cukup stabil dan cenderung ada peningkatan. Dengan begitu harga sejumlah sembako akan menyesuaikan bahkan turun.

"Sampai saat ini saya melihat sejauh ini ternyata belum ada kenaikan harga yang disebabkan oleh BBM. Memang pasokan di daerah malah meningkat, otomatis harganya juga akan menyesuaikan turun," sebut Agus Taufik.

Agus Taufik mengaku, dengan kenaikan BBM memang tak dapat dipungkiri biasanya akan berimbas kepada kenaikan sejumlah bahan pokok. Pihaknya memprediksi kenaikan ini akan terjadi sekitar satu hingga dua pekan ke depan.

Hal itu tentunya harus diantisipasi dengan ketersediaan pasokan yang harus tetap terjaga. Kemudian pemerintah kota dapat memberikan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak kenaikan BBM. Dengan harapan, bantuan sosial ini dapat mengurangi dampak kenaikan BBM.

"harapannya tentu apa namanya bisa mengurangi dampak kenaikan harga BBM yang bisa ke pangan dampaknya seperti itu," jelasnya.

Kendati demikian kata Agus Taufik, Bank Indonesia bersama pemerintah daerah akan menggelar operasi pasar dan melakukan pengawasan pasokan sembako.

Akan tetapi sejauh ini, untuk beras, hortikultura tidak ada masalah pasokan. Semuanya aman, termasuk dengan telur yang pengirimannya terus stabil.

"Harga telur kemarin Rp1.850 sekarang turun Rp1.750 per butir. Tentunya ini kabar baik ini perlu kita jaga bersama-sama dari sisi pasokan. Kita monitor (Pengawasan-Red) dengan pemerintah daerah dan dan dan aparat yang terkait dalam TPID," kata Agus Taufik.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved