News

Bursa Panas Ketua Umum PSSI, Adu Kuat Erick Thohir Vs La Nyalla

Agenda Kongres Biasa 2023 di antaranya menetapkan susunan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).

tribunnews
Agenda Kongres Biasa PSSI 2023 hari ini menjadi langkah awal untuk pemilihan Ketua Umum PSSI pada Kongres Luar Biasa pada 16 Februari mendatang, Minggu (15/1/2023). 

"Saya bilang silahkan saja, yang pasti semua belum terjadi. Jadi kita ikhtiar," kata La Nyalla.

"Erik Thohir bagus, semua calon Ketum PSSI juga bagus, tapi yang menentukan dia jadi atau tidak bukan manusia tapi yg maha kuasa," imbuh dia.

Cabut Akar Rumput

Pengamat Sepakbola sekaligus Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan reformasi di tubuh PSSI tidak bisa dilakukan setengah-setengah.

Menurutnya, Konferensi Luar Biasa (KLB) PSSI jangan hanya mengganti ketua umum baru tetapi hingga ke akar rumput yang melakukan praktik pengaturan skor sistematis.

Pun demikian praktek judi yang tidak hanya terjadi di sepak bola melainkan juga semua cabang olahraga di seluruh dunia.

Hal ini pun dinilai tidak bisa dihilangkan secara utuh dengan mengganti pemimpin PSSI.

Akmal menilai Erick Thohir yang digadang-gadang menjadi perwakilan pemerintah untuk memperbaiki sepakbola RI tidak lantas menyelesaikan persoalan.

"Kalaupun mau KLB yang benar, misalnya pemerintah tunjuk Erick Thohir sebagai calon ketua umum PSSI tapi kalau ekornya itu-itu juga kan sama saja bohong," tuturnya.

Dia menilai voters atau pemilik suara dalam KLB harus dibersihkan sehingga tujuan reformasi sepakbola Indonesia yang diharapkan semua pihak dapat terealisasi.

"Jangan setengah-setengah telur kalau setengah mateng bagus lah buat kesehatan, tapi kalau reformasi hasilnya nggak akan kelihatan sama sekali," ungkap Akmal.

Akmal membandingkan sepakbola Vietnam saat ini sudah dapat berkembang maju padahal kondisi mereka dulu lebih rusak dari Indonesia.

Menurutnya, Vietnam bisa bangkit dari persoalan pengaturan skor karena melakukan reformasi besar-besaran di federasinya.

"Kita nggak usah ngomong jauh-jauh dulu Piala Asia untuk bisa setara dengan Vietnam dan Thailand saja sudah bagus, ini malahan kita kemungkinan disusul Kamboja," ujar Akmal.

Akmal menambahkan permasalahan di sepakbola Indonesia bukan siapa yang memiliki kemampuan untuk melakukan reformasi, namun siapa yang punya anggaran kepada pemilik suara.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved