Warga Belitung Timur Mengeluh Beli Gas Melon Pakai Kartu Brizzi, Sumiati: Buat Susah Rakyat!

Meti mengeluhkan susahnya mendapatkan kartu Brizzi agar bisa membeli gas melon sesuai dengan HET yang berkisar Rp18.000 ...

Dok. Posbelitung.co
Ilustrasi warga memanfaatkan tabung gas 3 kilogram atau gas melon. 

Lalu, karena kartu Brizzi miliknya tidak dapat membeli gas melon meskipun sudah mencoba di beberapa pangkalan resmi, Sumiati terpaksa membeli gas eceran di toko-toko dengan harga Rp30.000 untuk meneruskan jualan kue basah.

Baca juga: Roni, Si Buaya Dermaga Lenggang Gantung Belitung Timur yang Lahap 20 Kilo Pari, Munculnya Sore Hari

Baca juga: 2 Minggu Migor Minyakita Hilang di Pasar Tradisional Pangkalpinang, Harga Murah Jadi Incaran Pembeli

Baca juga: Gempa Turki dan Suriah, Lebih dari 1.200 Orang Tewas, Uni Eropa Kerahkan 10 Tim SAR

"Di mane ada jualnya, ada duit, biar Rp30.000 atau Rp25.000 terpaksa aku beli, dari pada tidak dapat gas tidak jualan, aku jualan kan untuk cari makan, bukan untuk cari kaya," katanya.

Menurutnya, pemerintah lebih baik tidak lagi menerapkan kebijakan penggunaan kartu Brizzi untuk pembelian gas di Kepulauan Bangka Belitung.

Bagi Sumiati, yang terpenting pasokan gas melon tersedia dan tidak langka sehingga masyarakat dapat membeli tanpa ribet kapan saja jika memiliki uang.

"Ini kan negara merdeka masa harus pakai kartu segala, kemarin-kemarin tidak ada kebijakan kartu masyarakat nyaman beli gas," kata Sumiati.

Bupati Belitung Timur Surati Pemprov Babel

Bupati Belitung Timur, Burhanudin mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait kebijakan penggunaan kartu Brizzi untuk pembelian gas elpiji 3kg atau gas melon bagi masyarakat tidak mampu dan UMKM di Kecamatan Manggar.

Tidak tanggung-tanggung, keluhan yang didapatkan Burhanudin merupakan kemarahan masyarakat UMKM penjual kue basah yang datang untuk membeli gas melon saat pemerintah daerah melakukan operasi gas di depan Kantor Camat Manggar.

Menurut Burhanuddin, kebijakan penggunaan kartu Brizzi untuk pembelian gas melon ini sebenarnya mempunyai tujuan yang baik untuk mengatur kuota masing-masing orang terkait kebutuhan gasnya.

Setelah ditinjau apakah efektif dan efesien penggunaan kartu Brizzi ini terhadap pembagian gas bagi masyarakat yang membutuhkan ternyata sepanjang penerapan menimbulkan hal-hal yang perlu dievaluasi.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Lampaui Lionel Messi, CR7 Sabet Gelar Top Scorer Terbaik Dunia Abad ke-21

Baca juga: Gempa Turki dan Suriah, Lebih dari 1.200 Orang Tewas, Uni Eropa Kerahkan 10 Tim SAR

Baca juga: Disebut Mirip Nia Ramadhani, Sheila Marcia Spill Tanggal Lahirnya : Maaf Aku Lahir Duluan

"Karena itu kebijakan pemerintah provinsi ini akan kita surati kepada Pj Gubernur untuk meninjau dan mengevaluasi. Ini kebijakan pemerintah provinsi yang harus dievaluasi di Beltim," kata Burhanudin, Senin (6/2/2023).

Burhanudin menegaskan, kebutuhan dan kuota pasokan gas harus sesuai sehingga jangan sampai masyarakat tidak mendapatkan hak mereka akan gas elpiji 3kg.

"yang harus dievaluasi penggunaan Brizzi, kalau gas ini kan suplay dan demand, terus penyalurannya, jangan sampai melebihi harga eceran tertinggi," katanya.

Burhanudin mengungkapkan, untuk rumah tangga mendapatkan jatah pasokan gas melon sebanyak lima tabung per bulan yang akan dibagikan dua tabung terlebih dahulu.

"Kalau menjual melebihi HET akan kita tutup pangkalan, kita evaluasi kita tutup, cabut izin, apa lagi menjual di toko-toko yang tidak sesuai, ini kan ada aturannya," demikian Burhanudin.

(*/Posbelitung.co/sepri)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved