Angka Stunting di Babel Cuma Turun 0,1 Persen, Anggota DPRD Babel Ini Singgung Soal Pernikahan Dini

"Bagaimana kita bisa membangun generasi yang berkualitas, jika sejak lahir anak-anak kita sudah bemasalah kesehatannya. Jadi saya minta pihak pemprov  dan lembaga terkait menjadikan ini sebagai perhatian serius dan mesti diprioritaskan dalam penanggulangannya," tegasnya.

Diketahui sebelumnya, Kabid Ketahanan Pangan DPKP Bangka Belitung, Sulastri mengatakan penanganan stunting penting menjadi perhatian pemerintah.

Karena akibat stunting akan mempengaruhi sumberdaya manusia untuk membangun negara.

"Pola asuh ini penting jadi sorotan, kesukaan anak-anak ini makan instan, seperti mie goreng, ini harus jadi perhatian orangtua. Anak itu dari kecil harus dibiasakan makan-makanan yang bergizi," kata Sulastri.

Selain itu, ia menyingung angka pernikahan dini juga harus ditekan agar dapat selaras menekan kasus stunting.

"Anak-anak belum siap mengurus diri sendiri ternyata harus mengurus anaknya, maka kegiatan tahun ini untuk penganekaragam konsumsi. Kita akan memberikan penyuluhan dan informasi untuk calon ibu dan bapak. Kita ada dapur Gerakan Sadar Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), " katanya.

Ia menambahkan pada 2023 ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan memberikan bantuan dengan menanam padi kaya gizi seluas 750 hektare di Bangka Barat dan Bangka Selatan.

Dua kabupaten itu difokuskan karena angka stunting tertinggi berada di kabupaten itu.

"Padi ini perdana baru di Bangka Belitung. Ini kaya gizi untuk menangani stunting. Ini percontohan pelaksanaannya, kalau hasil bagus nanti pelaksanaan akan kita dilaksanakan bersama-sama,"lanjutnya. (Bangkapos.com/Riki Pratama)