Berita Bangka

Angka Stunting di Babel Cuma Turun 0,1 Persen, Anggota DPRD Babel Ini Singgung Soal Pernikahan Dini

Pada 2022 Stunting di Babel hanya mampu turun 0,1 persen saja. Dari 18,6 persen menjadi 18,5 dan disayangkan

Penulis: Riki Pratama | Editor: Kamri
Posbelitung.co/dede
Kegiatan sosialisasi penekanan stunting. Angka stunting di Bangka Belitung hanya turun 0,1 persen, yang awalnya 18,6 persen menjadi 18,5 persen pada 2022. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Angka stunting di sejumlah daerah di Bangka Belitung mengalami kenaikan.

Setidaknya ada tiga kabupaten di Bangka Belitung yang mengalami kenaikan stunting.

Angka stunting di Bangka Belitung hanya turun 0,1 persen, yang awalnya 18,6 persen menjadi 18,5 persen pada 2022.

Empat kabupaten yang mengalami penurunan yakni Bangka Barat, Bangka, Kota Pangkalpinang dan Belitung Timur. 

Tiga kabupaten lain seperti Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Belitung malah naik

Atas kondisi ini, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Heryawandi, menyayangkan adanya kenaikan angka stunting di beberapa daerah di Bangka Belitung ini.

"Pada 2022 Stunting di Babel hanya mampu turun 0,1 persen saja. Dari 18,6 persen menjadi 18,5 dan disayangkan ada di beberapa kabupaten lain malah mengalami kenaikkan," kata Heryawandi, Minggu (19/2/2023).

Heryawandi, anggota DPRD Babel Dapil Bangka Barat ini, menyebutkan angka kenaikan tersebut dianggap cukup besar. 

Dikarenakan hampir 18 persen lebih generasi penerus sudah mengalami persoalan kesehatan sejak lahir.

"Angka ini cukup besar, dikarenakan ada 18 persen lebih generasi penerus kita sejak lahir sudah mengalami persoalan kesehatan yang kita sebut stunting. Sehingga saya kira ini jadi ancaman tersendiri bagi kita khususnya pemprov, stakeholder dan lembaga terkait seperti BKKBN di Bebel," ujarnya.

Selain itu, politikus Golkar ini menyinggung soal pernikahan dini.

Masalah ini juga menjadi satu di antara penyebab angka stunting naik.

Ini berdasarkan data, ada sekitar 14 persen angkat pernikahan di bawah umur di Babel.

"Persoalan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya pernikahan yang belum memenuhi syarat umur, perilaku ibu hamil. Pengetahuan ibu hamil, dan faktor ekonomi serta tingkat pernikahan dini cukup tinggi di Babel mencapai angka 14 persen," lanjutnya.

Untuk itu, Heryawandi menekankan dan meminta pihak terkait khususnya pemerintah daerah serius dalam menanggulangi dan memberantas stunting ini.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved