Polresta Pangkalpinang Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu, Kapolresta: Jangan Terlena karena Aman

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kepolisian Resor Kota Pangkalpinang menyelenggarakan simulasi pengamanan Pemilu 2024 di kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Pangkalpinang, Senin (20/2/2023).

Simulasi dilakukan dengan skenario unjuk rasa oleh sejumlah demonstran. Aksi unjuk rasa kemudian berakhir ricuh, mulai dari adanya aksi pembakaran hingga pelemparan yang dilakukan pengunjuk rasa.

Dalam simulasi tersebut, Polresta Pangkalpinang mengerahkan sejumlah personel dan peralatan, termasuk mobil water cannon.

Kegiatan ini bertujuan agar para personel polresta setempat siap dan melakukan tindakan sesuai prosedur operasional standar (SOP) dalam menghadapi unjuk rasa.

"Simulasi di kantor Bawaslu Kota bagaimana kita mengendalikan atau mengamankan unjuk rasa. Sebab, kita ketahui bahwa pesta demokrasi pemilu 2024 sudah dekat," kata Kepala Polresta Pangkalpinang Kombes (Pol) Gatot Yulianto.

Pihaknya juga akan menyelenggarakan simulasi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pangkalpinang dalam waktu dekat. Sebab, kantor Bawaslu maupun kantor KPU termasuk dua objek yang dianggap rawan terjadinya unjuk rasa.

"Bangka Belitung ini terkenal aman, tetapi karena aman kita jangan terlena. Kita harus siap terus. Jangan dibilang aman, kondusif, kemudian kita terlena, tidak berlatih, tidak mempersiapkan diri, makanya kita harus sigap dengan latihan ini," tutur Gatot.

Polresta Pangkalpinang sendiri memiliki 564 personel yang dapat disiagakan untuk menangani aksi unjuk rasa.

"Apabila eskalasinya meningkat tentunya kita juga bisa meminta BKO dari Samapta Polda Bangka Belitung atau minta bantuan dari polres tetangga kita," ujar Gatot.

Anggota Bawaslu Kota Pangkalpinang, Novrian Saputra, menyambut baik simulasi pengamanan pemilu yang dilakukan polresta tersebut.

Terlepas dari itu, Novrian berharap tidak ada persoalan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Harapannya, Pangkalpinang tidak ada persoalan, sampai saat ini masih kondusif. Tahun sebelumnya, pemilu kondusif, pilwako sempat ada beberapa yang sampai naik ke pengadilan, tetapi untuk unjuk rasa sampai anarkis itu tidak ada," tuturnya. (riz)