Pilpres 2024

Pilpres 2024, Prabowo Menguat Usai Di-endorse Jokowi

Pada saat yang sama elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terus terpaku di angka 20-an persen.

|
kompas.com
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

POSBELITUNG.CO, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto punya peluang besar untuk memenangkan Pilpres 2024 mendatang berdasarkan hasil dari survei Indonesia Polling Stations (IPS).

Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto menyebutkan elektabilitas Prabowo dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan tren semakin menguat. Pada survei IPS bulan Februari 2023 ini Prabowo telah menyentuh angka 33,1 persen.

Pada saat yang sama elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terus terpaku di angka 20-an persen.

Alfin menjelaskan ada beberapa faktor yang jadi penyebab elektabilitas Prabowo terus menguat dan tetap bercokol di posisi teratas papan survei.

"Berbagai pergerakan dilakukan Prabowo seperti mulai sering terjun ke masyarakat, aktif melakukan komunikasi politik dengan sejumlah tokoh," kata Alfin dalam konferensi pers IPS, Selasa (28/2/2023).

"Serta kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan RI yang terus mendapatkan apresiasi publik luas, merupakan beberapa faktor utama yang menyebabkan," sambungnya.

Faktor lain yang turut berkontribusi signifikan terhadap adalah semakin eksplisitnya endorsement (dukungan) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pencapresan Prabowo.

"Ini pada gilirannya diikuti oleh para pendukung setia Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 menjatuhkan pilihan pada Prabowo," tuturnya.

1.200 Responden

Alfin menjelaskan dari hasil survei yang berlangsung dari tanggal 15 sampai dengan 24 Februari 2023 di 34 provinsi ini, nama Prabowo Subianto masih berada dalam top of mind publik sebesar 30, 2 persen.

"Secara spontan 30,2 persen responden menyebut nama Prabowo ketika ditanya siapa tokoh yang paling layak menggantikan Jokowi sebagai Presiden RI 2024-2029," jelasnya.

Kemudian Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan juga masuk dalam top of mind publik yang cukup signifikan, masing-masing 19,8 persen dan 19,4 persen.

"Kemudian, sebanyak 3,4 persen masyarakat menyebut nama-nama lain seperti Tri Rismaharini, Mahfud MD, Andika Perkasa, Khofifah dan sebagainya. Sementara 3,4 persen responden menjawab tidak tahu," tutur Alfin.

Survei IPS dilakukan tanggal 15 sampai dengan 24 Februari 2023 di 34 provinsi Indonesia.
Populasi survei IPS kali ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP.

Jumlah sampel sebesar 1200 responden, dengan margin of error +/- 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved