Bocah Hilang di Perkebunan Sawit

Korban Sudah Meninggal 2-3 Hari, Inafis Polda Babel Backup Kasus Mayat di Perkebunan Sawit

Tim Inafis membawa jenazah ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang sesuai petunjuk dari dokter maupun pimpinan untuk dilakukan autopsi.

Penulis: Riki Pratama |
posbelitung.co
Kabid Humas Polda Bangka Belitung, AKBP Jojo Sutarjo. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA – Tim Inafis Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membackup kasus penemuan mayat serang bocah di Perkebunan Sawit Bukit Intan Bine PT BPL Desa Ibul, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat.

Kabid Humas Polda Bangka Belitung, AKBP Jojo Sutarjo menyampaikan, setelah dilakukan identifikasi oleh Tim Inafis Polda Babel bersama dokter setempat dinyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia selama 2-3 hari.

"Dilakukan juga pengecekan atau identifikasi kelamin bahwa berkelamin perempuan. Selain itu, hasil autopsi ditemukan juga diduga adanya tanda-tanda kekerasan pada korban. Karena pada saat ditemukan tangan dan kaki mayat tersebut dalam keadaan terikat," kata Jojo kepada wartawan, Jumat (10/3/2023) sore.

Kemudian, lanjutnya, Tim Inafis membawa jenazah ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, pada Jumat (10 /3/2023) sesuai petunjuk dari dokter maupun pimpinan untuk dilakukan autopsi.

"Untuk autopsi di RSUD Depati Hamzah ini dilakukan oleh Seksi Identifikasi Polda Babel dan Tim Dokpol Polda serta pihak dari RSUD Depati Hamzah. Dari hasil autopsi, ditemukan ada bekas kekerasan benda tajam dan organ tubuh yang rusak," terangnya.

Selain itu, kata Jojo, Tim Inafis Polda Babel, juga melakukan autopsi melalui property seperti tanda-tanda khusus pada korban.

"Seperti barang yang digunakan korban, serta ciri khusus pada korban yakni adanya tahi lalat di tangan lengan sebelah kiri korban. Dengan hasil tersebut, dari pihak keluarga pun menyatakan bahwa identik dengan anak mereka yakni HA (8) dan sesuai dengan tanda-tanda khusus yang dimiliki oleh korban," lanjutnya.

Untuk lebih jelas, sambung Jojo, Tim Inafis Polda juga telah melakukan uji tes DNA dengan mengambil sampel DNA Korban dan kedua orang tua korban untuk pencocokan.

"Untuk hasil uji tes DNA ini masih harus menunggu hasil dari dokpol forensik," tegasnya.

Dengan adanya kejadian ini, dikatakan Jojo, menjadi perhatian semua pihak. Ia meminta ke para orang tua dan masyarakat, untuk bisa mengawasi serta memantau aktivitas anak-anaknya. 

"Jika ada hal-hal yang mencurigakan seperti tidak pulang ke rumah atau sebagainya. Segera laporkan ke pihak berwajib untuk ditindak lanjuti. Selain itu, kami juga meminta peran serta rekan-rekan media mengenai pemberitaan agar tidak menyebar pemberitaan yang belum pasti. Baik itu sebab maupun hasil dari autopsi itu sendiri," harapnya.

"Kami minta kita saling menunggu, saat ini rekan-rekan kita juga dari Tim Inafis masih melakukan identifikasi. Demikian ini hasil sementara yang kita terima, apabila ada informasi lain akan kami sampaikan kembali," lanjutnya.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved