Bocah Hilang di Perkebunan Sawit
Polisi Ungkap Ini Terkait Ancaman yang Diterima Sebelum Hafiza Ditemukan Tak Bernyawa di Kebun Sawit
Sehari sebelum jenazah Hafiza ditemukan, sang ibu sempat menerima pesan WhatsApp berisi ancaman foto, bertujuan minta tebusan uang senilai Rp100 juta.
Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Peristiwa dugaan pembunuhan Hafiza (8), warga Desa Terentang, Kabupaten Bangka Barat, menghebohkan warga.
Hingga saat ini, pihak kepolisian terus berupaya mengungkap motif dan pelaku dugaan pembunuhan Hafiza.
Diberitakan sebelumnya, Haifza dikabarkan hilang di perkebunan sawit PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Minggu (5/3/2023) lalu usai bermain bersama teman-temannya.
Hafiza ditemukan dalam kondisi mengenaskan di perkebunan sawit Bukit Intan Bine Blok S47-48 Divisi 3 PT BPL Desa Ibul, Simpangteritip, dengan tangan, kaki terikat dan badan dalam kondisi hancur, pada Kamis (9/3/2023) lalu.
Sehari sebelum jenazah Hafiza ditemukan, sang ibu sempat mendapatkan pesan WhatsApp berisi ancaman foto yang diyakini anaknya dalam kondisi terikat dan tergeletak di semak-semak, dengan maksud meminta tebusan uang senilai Rp100 juta.
Pada pesan ancaman itu, pelaku mencantumkan nomor rekening agar ibu korban mengirimkan sejumlah uang yang telah diminta.
Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif Teguh Imani, mengungkapkan, pemilik dari nomor rekening tersebut adalah CV Brilian KD Store yang mempunyai usaha jasa dalam bentuk convert pulsa.
CV Brilian KD Store bahkan aplikasinya dapat diunduh di Play Store.
"Identitas nomor rekening itu kan milik CV Brilian KD Link. Jadi kan ketika (pelaku) minta tebusan dan mengancam itu kan mencantumkan nomor rekening, itu punya CV Brilian KD Link, mereka punya aplikasi sejenis OVO. Jadi ketika sudah transfer ke situ bisa ditarik, bisa untuk beli pulsa, token listrik dan lainnya, ada di Play Store," jelas Ogan Arif, Senin (13/3/2023).
"Intinya, dia mempunyai aplikasi sejenis OVO, Dana, bisa buat beli pulsa dan lain-lain, kalau di Google sih saya lihat Brilian KD Store itu (sejenis) Convert Pulsa," tambahnya.
Ogan Arif mengatakan, pemilik CV Brilian KD Store tidak kenal dengan pelaku yang menggunakan rekening usahanya sebagai alat untuk meminta tebusan uang, karena memang banyak pelanggan yang menggunakan jasa pada aplikasi miliknya.
Di Play Store, Brilian KD Store sudah diunduh sebanyak 50 ribu pelanggan.
"Saya sudah hubungi adminnya juga, mereka itu sudah automatis, mereka tidak bisa mengenali (pelanggannya) yang jelas," ujarnya.
Pada intinya, tegas Ogan Arif, pihak Brilian KD Store tidak tahu menahu kalau rekening bisnisnya digunakan untuk mengancam dan bertujuan uang tebusan.
"Intinya, mereka tidak tahu masalah ini. Mereka punya fasilitas, tapi mereka tidak tahu menahu masalah ini," tegasnya.
Sejauh ini, kata Ogan Arif, semua hal terkait kasus Hafiza masih sedang dalam penyelidikan dan didalami oleh kepolisian, termasuk mengenai siapa pelaku, jumlah pelaku dan motif pembunuhan. (Bangkapos.com/Sepri)
Soal Isu Dugaan Perdagangan Organ pada Kasus Hafiza, Kasat Reskrim Polres Bangka Barat Bilang Begini |
![]() |
---|
Kapolda Babel Tinjau TKP Penemuan Jenazah Bocah Hilang di Perkebunan Sawit di Bangka Barat |
![]() |
---|
Kapolres Babar Minta Doa Masyarakat, Terus Selidiki Dugaan Pembunuhan Bocah Hilang di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Motif Dugaan Pembunuhan Bocah Hilang di Kebun Sawit, Edi Berharap Pelaku Ditemukan |
![]() |
---|
Pemkab Bangka Barat Siap Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan Bocah Hilang di Perkebunan Sawit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.