News

Polemik Kehadiran Timnas Israel, Said Aqil Menolak, Gus Yahya tak Masalah

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dengan tegas menolak kehadiran timnas Israel di Indonesia.

Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Aliansi ormas dari Front Persaudaraan Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama, Aliansi Masyarakat Menggugat dan Persaudaraan Alumni 212 menggelar aksi demonstrasi tolak Timnas Israel U-20 tampil di Piala Dunia U20, di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023). 

Di sisi lain Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mempertanyakan sejumlah pihak yang menolak kehadiran timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung Mei hingga Juni mendatang.

Gus Yahya mengaku tak masalah jika Timnas Israel datang ke Indonesia. Ia menilai kedatangan Timnas Israel ke Indonesia tak merugikan posisi Palestina.

"Kalau kita cuma menolak Israel, 'Jangan datang!', habis itu tidur, apa gunanya buat Palestina? Enggak ada gunanya juga," kata Gus Yahya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Gus Yahya mengatakan hal yang harus dilakukan adalah menaikkan daya tawar Indonesia di kancah internasional. Dengan demikian, Indonesia bisa membantu perjuangan Palestina dengan lebih baik.

Dia menyebut salah satu cara menaikkan daya tawar tersebut melalui gelaran Piala Dunia U-20. Oleh karena itu, Yahya mendukung gelaran tersebut.

"Kita kembangkan positioning Indonesia melalui FIFA ini sehingga kita betul-betul mempunyai posisi moral yang meningkat untuk terus mengartikulasikan arah dari solusi Palestina," ujar dia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut keamanan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 merupakan domain atau urusan pemerintah RI.

Ia menegaskan PSSI fokus dalam penyelenggaraan acara. Erick menyampaikan, sudah ada perjanjian antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah lokasi venue Piala Dunia U-20 2023 ihwal keamanan peserta. Itu menjadi acuan keamanan seluruh tim termasuk Israel.

Sementara itu Menko Polhukam, Mahfud MD menyebut keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang menuai pro-kontra sudah diantisipasi Pemerintah RI.

"Sudah dibahas dan disiapkan semua jalur. Politik, diplomatik, keamanan, dan sebagainya sudah dibicarakan. Ditunggu aja nanti dirundingkan," kata Mahfud di kampus UII, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta semua pihak tidak mencampur aduk olahraga dan politik. Ia meminta semua pihak melihat secara jernih persoalan ini.

Ia menekankan lagi Indonesia tak menggugurkan sikap dan pemikirannya memperjuangkan hak kedaulatan negara Palestina meski menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang dihadiri Israel.

"Jangan pernah ada orang mencampuradukkan kerja-kerja urusan sport dalam hal ini World Cup U-20 dengan urusan politik," kata Ngabalin.

Ngabalin menegaskan Indonesia tetap berpegang pada kebijakan luar negeri yang bebas aktif. Kebijakan itu, lanjutnya, selaras dengan sikap Indonesia tetap berada di barisan terdepan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Politik luar negeri Indonesia bebas aktif itu Indonesia beririsan terdepan memimpin dunia agar Palestina dapatkan hak-hak politik mereka sebagai negara berdaulat," kata dia.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved