Berita Pangkalpinang

Basarnas Babel Laksanakan 11 Operasi SAR dalam 3 Bulan, Dominan Pencarian di Wilayah Perairan

Dalam kurun waktu tiga bulan, Basarnas Bangka Belitung, telah melaksanakan operasi search and rescue (SAR) sebanyak 11 kali.

Penulis: Rizky Irianda Pahlevy | Editor: Novita
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang kerap beraktivitas di perairan, agar selalu mengutamakan keselamatan.

"Ya misalnya nelayan, agar selalu cek kesiapan kelayakan kapal. Pastikan alat keselamatan agar diperhatikan, orang yang gak bisa berenang dan mau beraktivitas di kapal harus menggunakan alat keselamatan agar menjamin selamat," tegasnya saat ditemui Rabu (29/3/2023).

Untuk menghindari faktor alam, I Made Oka Astawa mengungkapkan masyarakat juga perlu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG.

"Jika beraktivitas di laut, diimbau masyarakat untuk meng-update cuaca jangan memaksa ke laut kalau cuaca buruk. Kalau bencana banjir juga cuaca seperti kemarin ekstrem agar diantisipasi, hujan lebat berbarengan dengan pasang agar berhati-hati," tuturnya.

Dia mengungkapkan, dalam kurun waktu tiga bulan, Basarnas Bangka Belitung, telah melaksanakan operasi search and rescue (SAR) sebanyak 11 kali, yang didominasi pencarian di wilayah perairan.

Diketahui, dari 11 operasi SAR, di antaranya lima kondisi membahayakan manusia, lima kasus kecelakaan kapal dan satu bencana alam berupa banjir yang terjadi kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat.

Dari seluruh operasi SAR, Tim Basarnas Bangka Belitung pun berhasil menyelamatkan 14 orang, serta menemukan tujuh orang dalam kondisi meninggal dunia.

"Faktor cuaca lalu juga kesiapan kapal, ada juga yang kapalnya mengalami mati mesin, hingga ada yang man over board (MOB) atau orang jatuh ke laut dari kapal. Jadi ada 91 persen kecelakaan terkait dengan air," ungkapnya.

I Made Oka mengatakan, terdapat kasus operasi SAR yang terjadi di daratan, yakni saat pencarian selama empat hari terhadap Hafiza yang sempat dinyatakan hilang di kebun sawit pada Senin (6/3/2023) lalu.

"Untuk pelayanan operasi SAR, kami ada lima, di antaranya operasi kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal, kecelakaan dengan penanganan khusus, bencana pada masa tanggap darurat, lalu juga operasi terhadap kondisi membahayakan manusia," jelasnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved