Berita Bangka Barat
Jejak Islam di Pulau Bangka Ditandai Makam Bangsawan di Pemakaman Tangga Seribu Muntok
10 makam yang ditetapkan sebagai benda cagar budaya itu merupakan milik Encik Wan Abdul Jabar yang merupakan mertua Sultan Mahmud Badaruddin I.
POSBELITUNG.CO, BANGKA BARAT - Keberadaan makam kuno Islam yang berada di komplek pemakaman Kute Seribu atau PemakamanTangga Seribu di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ikut menandai jejak Islam di Pulau Bangka.
Komplek pemakaman yang terkenal dengan nama Pemakaman Tangga Seribu ini, lokasinya berada di perbukitan.
Letaknya tak jauh dari pusat Kota Muntok.
Komplek pemakaman ini menjadi pusat para peziarah warga setempat maupun dari luar daerah, terutama pada momen tertentu.
Sub Koordinator Sejarah Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Ferhad Irvan menyatakan pada kawasan ini ada 10 makam yang ditetapkan sebagai benda cagar budaya di wilayah Bangka Barat.
“Di komplek pemakaman ini ada makam bangsawan Islam Melayu yang berasal dari keluarga Siantan, berjumlah delapan orang. Selain itu juga ada makam ulama yang memiliki kaitan dengan pendiri Kota Muntok,” ujar Ferhad.

Selanjutnya, ia juga menyampaikan 10 makam yang ditetapkan sebagai benda cagar budaya itu merupakan milik Encik Wan Abdul Jabar yang merupakan mertua Sultan Mahmud Badaruddin I.
Kemudian ada nama Encik Wan Aqup saudara sepupu Sultan Mahmud Badaruddin I.
Ada juga makam Encik Wan Serin saudara sepupu Sultan Mahmud Badaruddin I.
“Ada juga makam Abang Pahang Datuk Tumenggung Dita Menggala dan istri dari Abang Pahang itu. Lalu makam Abang Ismail Tumenggung Karta Manggala, Abang Muhammad Toyyib Tumenggung Kartawijaya. Dilanjutkan Abang Arifin dan istrinya yang bergelar Tumenggung Kartanegara I. Terakhir Abang Muhammad Ali Tumenggung Kartanegara II,” jelasnya.
Ferhad bercerita mengenai sejarah dari komplek PemakamanTangga Seribu tersebut.
Menurut kisah yang ada di Bangka pada sekitar tahun 1758, setelah Sultan Mahmud Badaruddin I meninggal dunia yang kemudian digantikan anaknya Sultan Najamudin menunjuk Abang Pahang Datuk Tumenggung Dita Menggala sebagai penguasa di Bangka.
“Selanjutnya tahun 1759 Abang Pahang Datuk Tumenggung Dita Menggala inilah yang menginstruksikan dibangunnya masjid pertama di Kota Muntok. Meskipun sampai saat ini belum bisa menemukan lokasi pastinya, apakah sama dengan masjid Jamik Muntok saat ini atau di tempat lain,” ujarnya.
Menurutnya, belum bisa ditentukannya titik masjid pertama tersebut karena dari catatan dalam bahasa Belanda yang ditemukan, menunjukkan jika pada 1744 Kota Muntok pernah mengalami kebakaran hebat sehingga mengubah bentuk peta dari kawasan ini.
“Belanda baru membuat peta Kota Muntok pada tahun 1820 oleh Van Der Wijk. Untuk itu peta kawasan ini sudah mengikuti dari apa yang dibuat Belanda, dimana bentuknya tentu berbeda dengan sebelum terjadinya kebakaran,” tuturnya.
jejak Islam
Pemakaman Tangga Seribu
Muntok
Bangka Barat
Sultan Mahmud Badaruddin I
Kesultanan Palembang Darussalam
Sosok Sartojoyo Kades Simpang Tiga Bangka Barat, Tampil Nyentrik Pakai Wig ala Karakter Naruto |
![]() |
---|
Ngutang Rp12 Miliar ke BPJS Kesehatan, Pemkab Bangka Barat Bakal Evaluasi Program Berobat Gratis |
![]() |
---|
85 Kg Ganja Diselundupkan dengan Modus Pengiriman Paket Kopi Diamankan Petugas BNNP Bangka Belitung |
![]() |
---|
Warga Bangka Barat Ini Ditemukan Meninggal di Kebun Sawit, Ada Bekas Gigitan Ular di Bagian Kaki |
![]() |
---|
Lelaki di Bangka Barat Ini Ditangkap Polisi Gegara Narkoba, Sempat Buang Sabu saat Tahu Ada Petugas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.