Berita Pangkalpinang
Awas ! Cuaca Panas Melanda Bangka Belitung, Simak Penjelasan BMKG
Perubahan cuaca terjadi di Indonesia, termasuk di Provinsi Babel. Suhu panas melanda daerah ini dan rawan terjadi musibah yang tak diinginkan.
"Kalau ada peristiwa kebakaran, segera laporkan, baik melalu hotline yang memang sudah tersebar di seluruh kantor-kantor desa/kelurahan maupun menghubungi anggota Damkar yang dikenal, pokoknya kami akan segera meluncur," tegas Ari.
Sementara itu secara terpisah, Akademisi Ilmu Pertanian Universitas Bangka Belitung, Riwan Kusmiadi mengatakan, setiap tanaman mempunyai batas toleransi terhadap suhu, kelembaban ketinggian dan faktor lainnya sehingga tidak semua tanaman bisa tumbuh di satu wilayah tertentu.
Hal tersebut bisa mempengaruhi kelembaban udara yang memicu adanya perbedaan kelembaban antara tanaman dan udara yang menyebabkan perpindahan uap air.
"Jadi ketika tanaman tidak sanggup menghadapi kondisi perpindahan uap air atau kelembaban tersebut maka dia akan mengalami kekeringan," kata Riwan, Selasa (25/4/2023).
"Malam kadang-kadang masih hujan, jadi ketika suplai air masih cukup dan batas toleransi panas pada tanaman itu masih cukup, saya pikir masih bisa bertahan," jelasnya.
"Tapi kalau sudah mengarah ke kekeringan ini juga perlu diwaspadai, kalau di Bangka itu kan kalau tiga bulan tidak hujan itu baru kita mengalami kekeringan," lanjutnya.
Terkadang, pada tanaman tertentu justru kondisi kering dibutuhkan untuk berkembang dan berbuah, seperti durian misalnya yang membutuhkan masa kemarau untuk mendorong bahkan munculnya bunga setelah musim kemarau.
Biasanya, petani mencoba menyesuaikan tanamannya itu yang cocok dengan kondisi suhunya, jika akan menghadapi kondisi yang kering, berarti petani juga memilih jenis tanaman yang kuat terhadap kondisi tersebut.
Menurutnya, belakang ini kondisi cuaca cukup sulit diprediksi, terkadang hujan tapi panas, atau sebaliknya.
Jadi memang perhatian khusus dari para petani diperlukan untuk memperhatikan perkembangan tanaman setiap saat sehingga bisa mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan.
"Sejauh ini saya perhatikan masih aman yah, karena malam masih hujan, seminggu itu masih kita jumpai hujan, yang paling mengkhawatirkan itu kalau tiga bulan tidak hujan, terutama untuk tanaman sayur-sayuran," jelas Riwan Kusmiadi.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca panas ini akibat posisi matahari yang bergerak ke arah bumi bagian utara, yang menandai wilayah Indonesia bagian selatan memasuki musim kemarau.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang Kurniaji, menyebut, sebetulnya isu panas menyengat yang beberapa hari lalu sempat heboh di masyarakat tidak sepenuhnya benar adanya.
Apalagi kata Kurniaji, jika dikait-kaitkan pada fenomena heatwave atau gelombang panas yang sempat viral beberapa hari kemarin.
"Memang sempat terukur suhu maksimum harian yang mencapai angka 33.8 derajat pada tanggal 17 April dan 33.6 derajat pada tangg 18 April lalu, namun suhu tersebut semakin menurun hingga Selasa, 24 April senilai 32.4 hingga tanggal 26 April kemarin," jelas Kurniaji kepada Bangkapos.com, Kamis (27/4/2023).
musim pancaroba
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
BMKG Pangkalpinang
BMKG Babel
Kurniaji
Posbelitung.co
| Udin Tunaikan Nazar, Gunakan Uang Pribadi Sumbang Ambulans ke Masjid Ar Rahman Pangkalpinang |
|
|---|
| Pemkot Pangkalpinang Tinjau Titik Rawan Banjir, Prof. Udin dan Wawako Ajak Warga Gotong Royong |
|
|---|
| Wali Kota Prof. Udin Ajak Guru Aktif di Medsos Bangun Citra Positif PGRI di Era Digital |
|
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Ingatkan Generasi Muda Agar Kuat Hadapi Perubahan Zaman |
|
|---|
| Momen Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Pangkalpinang Ajak Pemuda Memperkuat Persatuan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/ilustrasi-petir-23.jpg)