Hibah Bangunan di Depan Masjid Agung Belum Rampung, Wali Kota Temui Kementerian ATR/BPN

POSBELITUNG.CO, PANGKALPINANG - Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil terus mengejar proses hibah tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang masih belum selesai. Hal ini dilakukan untuk melanjutkan pembangunan Masjid Agung Kubah Timah di Jalan Sudirman Pangkalpinang.

Diketahui, hingga kini memang bangunan milik BPN itu masih terus berdiri di depan bangunan Masjid Agung Kubah Timah. Rencana sebelumnya lahan tersebut akan dibangunkan taman masjid.

Molen, sapaan akrabnya, memastikan, akan membicarakan lebih lanjut dengan Kementerian ATR/BPN agar hibah tanah tersebut dapat segera selesai. "Nanti kita akan jemput bola, yang kita kejar memang hibah tanah yang masih ada bangunan di depan masjid itu. Akan kita kejar nanti tanggal 4 Juli ini kita akan ke Jakarta untuk langsung ke Kementerian ATR/BPN di Jakarta untuk jemput bola biar hibahnya ini cepat selesai," ujar Molen, Jumat (30/6/2023).

Molen mengakui, sebetulnya tidak ada permasalahan lagi. Hanya saja masih tersisa proses administrasi yang belum selesai. "Tidak ada masalah nyangkut lagi, ini hanya proses administrasi saja yang belum selesai, supaya jangan terlambat agar pembangunan ini cepat selesai dan terus kita kejar agar sesuai target," jelasnya.

Dirinya optimistis pembangunan yang direncanakan bakal rampung pada 6 Oktober 2023 itu akan selesai tepat waktu. "Inikan masih terus kita kejar, Insya Allah akan selesai tepat waktu bersamaan dengan selesainya bangunan tersebut," tuturnya.

Molen berharap, Masjid Agung Kubah Timah tersebut akan segera selesai agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beribadah.

Sebelumnya diberitakan, Masjid Agung Kubah Timah di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pangkalpinang hingga saat ini masih dalam proses pengerjaan. Dari jalan raya, kilauan atap masjid yang diberi warna sama seperti timah ini sudah kelihatan.

Masjid tersebut dibangun berbentuk kubah dengan lima bangunan. Bangunan utama, rencananya digunakan untuk salat dengan daya tampung 2.000 orang. Kemudian kubah kedua dan ketiga untuk berwudhu pria dan wanita. Kubah keempat untuk pendidikan anak dan kubah kelima sebagai gedung serba guna.

Namun, yang terbangun sementara hanya ada bangunan utama, kedua dan ketiga saja. Bangunan keempat dan kelima belum terlihat terbangun. Pantauan pada Jumat (16/6) siang, atap gedung utama sudah rampung terpasang, gedung kedua dan ketiga masih dalam proses pemasangan atap.

Para pekerja tampak sibuk melanjutkan pekerjaan masing-masing, bising suara mesin las hingga mesin pemotong terus terdengar. Bagian dalam gedung utama belum sama sekali dikerjakan, sejumlah besi-besi, tangga, semen, dan kayu-kayu masih berada di dalam kubah utama.

Kontraktor PT Lembawai Indah Makmur, Ardi menyebut, hingga kini proses pembangunan masjid sudah 50 persen rampung. Kata Ardi, hingga kini pembangunan terus dikebut agar bulan Oktober nanti selesai sesuai perjanjian kontrak.

"Kalau sekarang sudah 50 persen, yang belumnya bagian dalam tinggal pasang plafon, lantai dan interior dalamnya gitu," kata Ardi.

Diakuinya, nantinya bulan sabit yang berada di atas gedung kubah utama akan diberi timah asli. Menurutnya, selama pembangunan berlangsung pemasangan rangka besi awal cukup memakan waktu lama dan tenaga yang banyak.

"Kalau kemarin itu ada 50 orang yang bekerja, karena pasang rangka besinya itu cukup sulit harus banyak orang. Kalau sekarang tinggal 35-an orang yang bekerja," tuturnya.

Ia meyakini, pembangunan masjid yang menelan anggaran Rp35.405.207.000 dari anggaran multi years contract atau kontrak tahun jamak itu bakal selesai tepat waktu hingga 6 Oktober 2023. "Pengerjaan masih terus kita kebut sampai Oktober nanti, untuk sementara baru tiga bangunan dulu, yang bangunan keempat dan kelimanya belum. Optimistis Oktober nanti rampung," ujarnya. (t2)