Berita Bangka Selatan

Pemkab Minta Waspadai Penularan Rabies, Populasi Anjing Liar di Bangka Selatan Tinggi

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan meminta masyarakat mewaspadai penularan penyakit rabies di wilayahnya.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
TRIBUN BALI/DWI S
Ilustrasi rabies. Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan meminta masyarakat mewaspadai penularan penyakit rabies di wilayahnya. 

"Meskipun sudah dikasih vaksinasi tapi paling tidak vaksinasi masih bisa untuk membantu untuk mencegah mortalitas. Jadi setelah digigit harus langsung divaksinasi antirabies," pungkas Agus.

Sebelumnya, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan, Nurudin menyebut, pihaknya saat ini terus menggencarkan sosialisasi terkait pencegahan penularan penyakit rabies kepada masyarakat di wilayahnya.

Masyarakat diminta agar selalu mengecek secara rutin kondisi kesehatan hewan peliharaan mereka secara rutin. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran rabies, dari hewan ke manusia.

Terutama jika hewan peliharaan memiliki ciri-ciri berupa suhu panas badan di atas 40 derajat, mata merah, keluar air liur, dan adanya perubahan tingkah laku seperti menyendiri, agresif dan menggigit.

Diharapkan segera membawa hewan peliharaan ke petugas kesehatan. Baik yang ada Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di setiap kecamatan maupun datang langsung ke DPPP.

"Ini untuk dilakukan pengecekan oleh petugas kesehatan, guna memastikan apakah hewan tersebut diduga terinfeksi penyakit rabies. Petugas kami akan melakukan karantina di kandang khusus terhadap hewan memiliki ciri-ciri rabies selama 14 hari," jelas Nurudin.

Saat ini, pihaknya memiliki vaksin anti rabies sebanyak 30 dosis. Jumlah itu diperkirakan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang hendak memvaksin hewan peliharaannya.

Apabila kurang, DPPP akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Stok vaksin terbatas, kisaran 20 sampai 30 dosis. Tetapi kita kalau butuh banyak kita akan koordinasi ke pemerintah provinsi, untuk mendapatkan stok tambahan. Stok sendiri aman," pungkas Nurudin.

(Posbelitung.co/u1)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved